Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen pada hari Minggu, diplomat tinggi Iran berikutnya, Abbas Araghchi, mengatakan dia akan memprioritaskan hubungan Teheran dengan Tiongkok, Rusia “dan negara-negara lain yang mendukung kita” terhadap sanksi ekonomi AS.
Araghchi, yang pencalonannya diajukan oleh Presiden Mahmoud Pezeshkian oleh komite kebijakan luar negeri parlemen minggu ini, telah berjanji untuk melanjutkan fokus pendahulunya dalam menghangatnya hubungan dengan Beijing dan Moskow. Mantan Presiden garis keras Ebrahim Raisi mengabaikan hubungan dengan Barat sebelum ia tewas dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“China, Rusia, negara-negara yang membantu Iran di masa-masa sulit, negara-negara berkembang, peluang-peluang baru di Afrika, Amerika Latin, dan Asia Timur akan menjadi prioritas kebijakan luar negeri pemerintahan Pezeshkian,” katanya.
Araghchi sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri luar negeri Iran selama kesepakatan nuklir 2015 dengan Barat, Rusia, dan China, dan telah mendapat kecaman dari beberapa pihak di parlemen atas dukungannya terhadap kembalinya kesepakatan tersebut, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, atau JCPOA.
!fungsi(f,b,e,v,n,t,s)
{jika(f.fbq)kembali;n=f.fbq=fungsi(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,argumen):n.queue.push(argumen)};
jika(!f._fbq)f._fbq=n;n.dorong=n;n.dimuat=!0;n.versi='2.0′;
n.antrian=();t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsDenganNamaTag(e)(0);
s.parentNode.insertBefore(t,s)}(jendela,dokumen,'skrip','
fbq('init', '966621336700630');
fbq('track', 'PageView');
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id









