NewsRoom.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan kembali merombak susunan Kabinet Indonesia Maju pada hari ini, Senin (19/8/2024).
Ada beberapa menteri yang bakal diganti, salah satunya posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kabarnya akan diisi Bahlil Lahadalia.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Besok (Senin) jam 09.00 WIB (pelantikan menteri),” kata sumber pemerintah kepada Tribunnews, Minggu, (18/8/2024).
Bahlil yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada sisa masa jabatan Jokowi hingga Oktober 2024.
Diketahui, jabatan Menteri ESDM saat ini dijabat oleh Arifin Tasrif yang menjabat sejak 23 Oktober 2019.
Sementara itu, Menteri Investasi akan diisi oleh Rosan Roeslani yang pada Pilpres 2024 menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Bahlil Dikabarkan Jadi Ketua Umum Golkar
Sebelumnya, Bahlil digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Sejak mundurnya Airlangga Hartarto, jabatan Plt Ketua Umum Golkar dipercayakan kepada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).
Agus Gumiwang akan mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan digelar akhir Agustus 2024.
Musyawarah Nasional Luar Biasa akan memilih Ketua Umum Golkar definitif menggantikan Airlangga Hartarto.
Ketua Umum Golkar terpilih akan memimpin partai untuk lima tahun ke depan.
“Munas akan dilaksanakan secepatnya dengan Bahlil sebagai ketua umumnya,” kata politikus Golkar Andi Sinulingga, beberapa waktu lalu.
Profil Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Menteri Investasi sejak 2021 dan merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.
Bahlil lahir pada tanggal 7 Agustus 1976 di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Ia bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kolaka Timur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kolaka.
Bahlil kemudian pindah ke Fakfak dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) YAPIS Fakfak.
Sejak SMA, Bahlil memutuskan untuk kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura.
Akan tetapi, ia lulus sangat terlambat pada usia 26 tahun karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, ia memiliki rekam jejak profesional yang panjang.
Seperti dilansir bkpm.go.id, nama Bahlil telah terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat pada tahun 2003.
Bahlil kini memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai holding company.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019 dan memimpin delegasi perdagangan pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018.
Sopir Angkot Dekat Jokowi
Mengutip Kompas.com, Bahlil memulai kariernya dari nol.
Sebelum namanya menjadi besar di dunia bisnis, ia berjuang untuk bertahan hidup dengan berjualan kue dan menjadi sopir angkutan umum.
Ayah Bahlil dulunya bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara itu, ibunya membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Sejak sekolah dasar, Bahlil telah membantu perekonomian keluarga. Ia berjualan kue di sekolah.
Ini dilakukan untuk membeli sepatu dan membayar sekolah.
Saat masih duduk di bangku SMP, Bahlil sempat berkesempatan menjadi konduktor.
Di tingkat sekolah menengah atas, ia menjadi pengemudi angkutan umum.
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.
Setelah sekolah, ia melanjutkan pendidikan tingginya dengan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah, Bahlil aktif di organisasi kemahasiswaan.
Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Jenderal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah lulus, Bahlil bekerja sebagai karyawan kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan kawan-kawannya mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Di usianya yang ke-25, Bahlil sudah menjabat sebagai Direktur Regional Konsultasi Papua dan membawahi 70 orang karyawan.
Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil dikenal dekat dengan Jokowi.
Jokowi kerap menyebut Bahlil sebagai 'adik'.
Hal itu terjadi saat Bahlil dan Jokowi bertemu di acara Munas Hipmi ke-16 di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Pada Pilpres 2019, Bahlil menyatakan dukungannya kepada Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Bahkan, Bahlil juga masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggerak Pemilih Muda.
Kekayaan Bahlil Lahadalia
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bahlil tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp310 miliar per 31 Desember 2023.
Rincian harta kekayaan yang dimilikinya adalah: 14 bidang tanah di Kota Jayapura, dua bidang tanah di Kota Jakarta, serta masing-masing dua bidang tanah di Kota Gianyar dan Kota Sragen.
Selain tanah, ia juga memiliki dua kendaraan roda empat, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Dia tidak tercatat memiliki utang apa pun.
Berikut rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia, dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id:
A. Tanah dan Bangunan Rp. 291.617.305.000
Luas tanah dan bangunan 717 m2/164,25 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 10.362.600.000
Luas Tanah dan Bangunan 278 m2/400 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 4.671.250.000,-
Luas tanah dan bangunan 1600 m2/1500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 41.410.000.000
Luas tanah 509 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 20.806.000.000
Luas Tanah dan Bangunan 112 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 5.221.700.000
Tanah dan Bangunan Luas 120 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 5.221.700.000
Luas Tanah dan Bangunan 424 m2/1200 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 41.410.000.000
Luas Tanah dan Bangunan 2000 m2/1500 m2 di Kabupaten/Kota Gianyar, Hasil Sendiri Rp. 46.561.000.000
Luas tanah 2490 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 1.560.450.000
Luas tanah 939 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 1.060.500.000
Luas tanah 2490 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 1.575.600.000
Luas tanah 3500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 782.750.000
Luas tanah 1350 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Hak Milik Rp. 15.554.000.000
Luas Tanah dan Bangunan 420 m2/600 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp. 31.108.000.000
Luas Tanah dan Bangunan 579 m2/800 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta, Hasil Sendiri Rp. 41.410.000.000
Luas tanah dan bangunan 750 m2/1200 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp. 10.403.000.000
Luas Tanah dan Bangunan 68 m2/195 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Asli Daerah Rp 7.302.300.000,-
Luas Tanah 335 m2 di Kabupaten/Kota Sragen, Hasil Sendiri Rp. 5.196.455.000
B. Alat dan Mesin Angkut Rp. 98.400.000
Mobil, Toyota Harrier 2007, Hasil Kepemilikan Rp 57.800.000
Honda CRV 2010, Harga Milik Rp 40.600.000
C. Harta Bergerak Lainnya Rp 0
D. Barang Berharga Rp. 1.612.500.000
E. Kas dan Setara Kas Rp 17.091.871.693
F. Aset Lainnya Rp 0
Jumlah Rp 310.420.076.693
II. Utang Rp 0
III. Jumlah Aset (I-II) Rp 310.420.076.693
NewsRoom.id









