Tolak Undangan Ketum PBNU ke Menag Yaqut ke Muktamar PKB, Hanif Dhakiri: Mereka Serang Kami

- Redaksi

Selasa, 20 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan tidak akan mengundang sejumlah tokoh yang terkait dengan PBNU untuk menghadiri Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

Dalam agenda tersebut, peserta Kongres terdiri atas pengurus DPP, utusan DPW, utusan DPC, pimpinan dan anggota FPKB DPR RI, serta para Ketua Badan Otonom dan lembaga tingkat pusat PKB.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Selain itu, ada pula tamu undangan yang akan hadir atas undangan DPP PKB selaku penyelenggara kongres. Termasuk pimpinan negara hingga pimpinan partai politik.

Wakil Ketua DPP PKB Hanif Dhakiri mengatakan, yang boleh masuk ke arena Muktamar di Bali hanya peserta Muktamar dan tamu undangan. Di luar itu, tidak diperkenankan masuk.

Tokoh yang tidak diundang adalah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mantan Sekjen PKB Lukman Edy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan mantan politikus PKB Effendy Choirie.

Mereka tidak diundang karena sebagian sudah menjadi pengurus partai lain. Sebagian lagi langsung diberhentikan dari keanggotaannya karena berkampanye untuk partai lain dalam pemilu, atau menyerang dan mencemarkan nama baik PKB.

“Pak Effendy Choirie jelas tidak diundang karena dia pengurus partai lain. Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut otomatis diberhentikan dari keanggotaannya. Mereka sudah berkampanye untuk partai lain, bahkan menyerang dan mencemarkan nama baik partai di muka umum,” kata Hanif di Jakarta, Selasa (20/8).

Selain mengampanyekan partai lain, partai-partai tak diundang itu juga dinilai telah menyerang dan mencoreng nama baik PKB di mata masyarakat. Dengan demikian, tokoh-tokoh tersebut dinilai tidak loyal kepada partai dan bahkan merugikan partai.

“PKB berhasil pada pemilu lalu dengan menambah kursi di legislatif di berbagai tingkatan. Nah, mereka tidak mendukung kami, malah menyerang kami (PKB) di ruang publik,” katanya.

“Jadi kalau mereka memang konsisten di PKB, dan mau bekerja sama memajukan PKB, tentu dan pasti akan kami undang,” kata Hanif.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana
Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Penggabungan Dua Lubang Hitam Masif yang “Mustahil” yang Misterius
Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat
Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan
Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan
Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan
Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 08:20 WIB

Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

Senin, 8 Desember 2025 - 06:47 WIB

Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Penggabungan Dua Lubang Hitam Masif yang “Mustahil” yang Misterius

Senin, 8 Desember 2025 - 06:16 WIB

Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat

Senin, 8 Desember 2025 - 05:14 WIB

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Berita Terbaru

Headline

Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

Senin, 8 Des 2025 - 08:20 WIB