CEO dan Pendiri Telegram Ditangkap di Prancis, Aplikasi Terancam Ditutup

- Redaksi

Senin, 26 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – CEO sekaligus pendiri aplikasi Telegram Pavel Durov ditangkap di Bandara Bourget, Prancis, Sabtu (24/8/2024) malam, menurut laporan media Prancis TF1 TV dan BFM TV.

Telegram dikenal sebagai salah satu platform media sosial terpopuler setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat. Aplikasi ini juga sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet. Tahun depan, penggunanya diperkirakan mencapai 1 miliar.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Seperti dilansir Reuters, Durov, seorang miliarder Rusia, mendirikan Telegram pada tahun 2014 setelah menolak menutup komunitas oposisi di platform media sosial lain, VK.

TF1 dan BFM keduanya mengatakan polisi yakin aktivitas kriminal dapat terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi Telegram karena kurangnya penyensoran.

Telegram tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters. Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian Prancis juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak difilter, terkadang vulgar dan menyesatkan, dari kedua belah pihak tentang perang dan politik seputar konflik tersebut.

Aplikasi ini juga dipilih sebagai sarana komunikasi bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pejabatnya. Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakannya untuk menyebarkan berita mereka.

Setelah penangkapan Durov, beredar berita di media sosial bahwa Telegram mungkin akan ditutup dan seruan mulai dilakukan untuk segera mengamankan (mencadangkan) data pengguna di Telegram.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Uang CSR BI Mengalir ke DPR, Kenapa Gubernur Perry Warjiyo Belum Tersentuh?
Bagaimana McLaren merevolusi balap Formula 1
Saham Oracle berada pada laju kuartal terburuk sejak tahun 2001, kekhawatiran AI
Inggris yang terhormat: keadaannya buruk, tetapi Amerika akan pulih dari Donald Trump. Beri kami tiga tahun | Jimmy Kimmel
Motif sakit hati setelah dicampakkan pacar
Para penyintas Epstein menyerukan agar Mountbatten-Windsor 'diseret ke pengadilan' di AS | Andrew Mountbatten-Windsor
Setelah 50 tahun, Pink Floyd telah merilis video resmi untuk salah satu lagu terhebat mereka
Emas bersiap untuk tahun terbaiknya sejak Jimmy Carter menjadi presiden

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 21:43 WIB

Uang CSR BI Mengalir ke DPR, Kenapa Gubernur Perry Warjiyo Belum Tersentuh?

Jumat, 26 Desember 2025 - 21:12 WIB

Bagaimana McLaren merevolusi balap Formula 1

Jumat, 26 Desember 2025 - 20:41 WIB

Saham Oracle berada pada laju kuartal terburuk sejak tahun 2001, kekhawatiran AI

Jumat, 26 Desember 2025 - 20:09 WIB

Inggris yang terhormat: keadaannya buruk, tetapi Amerika akan pulih dari Donald Trump. Beri kami tiga tahun | Jimmy Kimmel

Jumat, 26 Desember 2025 - 19:38 WIB

Motif sakit hati setelah dicampakkan pacar

Jumat, 26 Desember 2025 - 18:36 WIB

Setelah 50 tahun, Pink Floyd telah merilis video resmi untuk salah satu lagu terhebat mereka

Jumat, 26 Desember 2025 - 18:05 WIB

Emas bersiap untuk tahun terbaiknya sejak Jimmy Carter menjadi presiden

Jumat, 26 Desember 2025 - 17:34 WIB

PPPK Paruh Waktu: Dilarang Merangkap Jabatan, Batas Waktu Seleksi Sampai 31 Desember

Berita Terbaru

Headline

Bagaimana McLaren merevolusi balap Formula 1

Jumat, 26 Des 2025 - 21:12 WIB

Headline

Motif sakit hati setelah dicampakkan pacar

Jumat, 26 Des 2025 - 19:38 WIB