NewsRoom.id -Setelah mengumumkan serangan balasan terhadap wilayah Israel, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sekarang menyebut aksi militer tersebut sebagai “Operasi Arbain.”
Dalam sambutannya, Nasrallah menjelaskan, nama Arbain sengaja diberikan karena saat ini tengah diperingati Arbain Imam Husain (hari ke-20 Shafar dan 40 hari pasca Tragedi Karbala dan wafatnya Imam Husain).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia mengatakan operasi tersebut dimulai seusai salat subuh, setelah para pejuang Hizbullah mempersiapkan segala sesuatunya, tepatnya pada Ahad (25/8), pukul 05.15 pagi waktu setempat.
Terkait keterlambatan serangan balasan, Sekretaris Jenderal Hizbullah menegaskan bahwa pihaknya sejatinya telah siap melancarkan serangan balasan sejak hari pertama Panglima Fuad Shukr tewas pada akhir bulan lalu.
Namun, Nasrallah mengatakan penundaan itu disengaja, sebagai strategi pembalasan.
“Penundaan ini memungkinkan Hizbullah untuk berkoordinasi dengan semua poros perlawanan sambil memantau perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata Gaza,” jelasnya, seperti dilansir Al Mayadeen.
Ia juga mengungkap target yang diserang Hizbullah dalam Operasi Arbain. Yang pertama adalah pangkalan Glilot yang diduduki Israel dan pangkalan udara Ein Shemer, yang terletak 75 km dari Lebanon dan 40 km dari Tel Aviv.
“Sejumlah besar drone mengenai target yang dituju, tetapi musuh merahasiakan semua rincian yang relevan,” katanya.
Nasrallah menjelaskan bahwa operasi itu berlangsung dalam dua tahap, yang pertama difokuskan pada penargetan lokasi dan barak di Palestina utara yang diduduki dengan ratusan roket yang ditujukan untuk melelahkan dan menghancurkan Iron Dome dan rudal pencegat.
Rencana yang dilaksanakan pada tahap pertama akan membuka jalan bagi tahap kedua, yakni meluncurkan segerombolan drone menuju sasaran yang dituju.
Menanggapi klaim Israel bahwa mereka telah menggagalkan Operasi Arbaeen, Sekretaris Jenderal Hizbullah menegaskan bahwa ini tidak benar.
Ia kemudian merujuk pada keberhasilan Hizbullah dalam meluncurkan 340 roket, lebih banyak dari rencana awal hanya 300 roket.
“Apa yang direncanakan tercapai sepenuhnya,” tegasnya.
Sekretaris Jenderal Hizbullah mengatakan klaim Israel penuh kebohongan dan mencerminkan kelemahannya.
“Klaim musuh tentang pengeboman rudal strategis dan presisi yang disiapkan untuk menargetkan Tel Aviv adalah kebohongan belaka,” katanya.
Pada kesempatan itu, Nasrallah menegaskan kembali dukungan Hizbullah terhadap rakyat Palestina.
“Hizbullah akan tetap teguh dalam mendukung Gaza, rakyatnya, Palestina, dan kesucian bangsa, terlepas dari keadaan, tantangan, atau pengorbanan, dan menekankan bahwa operasi hari ini dapat menguntungkan negosiasi Palestina,” katanya.
NewsRoom.id









