NewsRoom.id – Aksi damai Aliansi Jogja Memanggil Jilid Dua di Yogyakarta diselingi dengan pentas teater yang menampilkan manekin mengenakan topeng wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pertunjukan teater tersebut digelar tepat di depan gerbang Keraton Gedung Agung, Yogyakarta, Selasa (27/8/2024).
Aksi teatrikal itu diklaim sebagai bentuk kekecewaan massa yang kecewa terhadap dinasti politik Presiden Jokowi.
Mereka juga kesal dengan upaya Badan Legislasi DPR yang ingin membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
Salah satu putusan Mahkamah Konstitusi mengatur tentang ambang batas perolehan kursi DPR untuk pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024.
Meski pada akhirnya KPU merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi, namun para pendemo akan tetap mengawalnya, sebab menurut mereka, rezim Jokowi rawan berkhianat pada konstitusi.
Aksi teatrikal di depan Keraton Yogyakarta diawali dengan aksi seorang demonstran berdiri di depan Kapolda DIY Kombes Aditya Surya Dharma.
Seorang yang mengenakan topi tani kemudian berteriak sambil berlari mengelilingi poster-poster Presiden Jokowi yang berserakan di depan pintu gerbang Istana Gedung Agung.
Kemudian orang tersebut mengambil seutas tali dan mengikatkannya ke manekin berwajah Presiden Jokowi.
“Gantung Jokowi, gantung Jokowi, gantung Jokowi,” teriak salah satu pemain teater.
Dalam sekejap, sebuah manekin bertopeng dengan gambar Jokowi tergantung di atasnya.
Manekin itu dibungkus jubah putih dengan kata-kata Tyranny Dies Here tertulis di atasnya.
Aktor itu, yang diliputi emosi, melemparkan manekin itu sekuat tenaga.
Ia lalu menendang sisa-sisa manekin itu ke arah petugas polisi yang tengah berjaga.
Kepala manekin dengan topeng bergambar Presiden Jokowi itu kemudian ditaruh tepat di hadapan Kapolda DIY.
Hingga pukul 15.00 WIB, para demonstran di depan Istana Negara Yogyakarta masih berorasi.
NewsRoom.id