Suara Jokowi Meninggi, Mata Terbelalak Dituding Jadi Dalang Gagalnya Anies Maju Pilkada

- Redaksi

Sabtu, 31 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal dirinya yang dituding sebagai aktor atau dalang di balik kegagalan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilkada Serentak 2024. Ekspresi tak biasa ditunjukkan Jokowi saat menanggapi hal itu.

Jokowi mengatakan, dirinya kerap dituduh melakukan berbagai hal terkait politik, padahal bukan dirinya yang melakukannya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Saya dituduh, berkali-kali, tidak hanya itu, dituduh menghalangi, dituduh menghalangi,” kata Jokowi usai meresmikan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pernapasan di RSUP Persahabatan, Jakarta, Jumat, (30/8/2024).

Presiden mengingatkan, masalah pencalonan merupakan urusan parpol dan gabungan parpol. Partai punya mekanisme sendiri dalam mencalonkan seseorang di Pilkada.

“Ya, tapi itu urusan parpol, mencalonkan atau tidak itu urusan koalisi, urusan parpol, ada mekanismenya, ada prosesnya di situ,” ujarnya.

Jokowi menegaskan bahwa dirinya bukanlah ketua umum atau pemilik partai politik tertentu. Karena itu, dirinya tidak ada urusan dengan pencalonan kepala daerah seseorang.

“Saya bukan ketua umum partai, bukan juga pemilik partai, supaya semua orang tahu, apa urusan saya?” kata Jokowi dengan suara lantang seraya mengangkat kedua tangan dan membelalakkan mata.

Dua Kali Gagal Dapat Tiket Calon Gubernur PDIP, Pilkada DKI dan Jabar

Anies Baswedan yang gagal di Pilpres 2024, mencoba peruntungan dengan maju lagi sebagai calon gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Anies Baswedan mengadakan pertemuan dan penjajakan politik dengan sejumlah partai politik (parpol).

Padahal, tiga partai politik besar, yakni PKS, PKB, dan NasDem yang menjadi pengusungnya di Pilpres 2024, telah berkomitmen mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2024.

Namun, pada akhirnya, ketiga parpol tersebut “berpaling” dan memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi parpol besar pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden lawan di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketiga parpol tersebut, berdasarkan kalkulasi politik masing-masing, lebih memilih bersatu mendukung pasangan calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM.

Anies juga “kacau”. Begitu pula PDIP, satu-satunya partai politik yang belum mengajukan calon gubernur Jakarta.

Harapan itu muncul setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan Nomor 60 Tahun 2024 yang merevisi ambang batas pencalonan partai atau gabungan partai menjadi 20 persen dari jumlah kursi atau 25 persen dari akumulasi suara sah di DPRD yang sebelumnya tercantum dalam Undang-Undang Pilkada.

Melalui putusan ini, Mahkamah Konstitusi menurunkan ambang batas pencalonan partai politik atau gabungan partai politik dan menyesuaikannya dengan syarat dukungan calon perseorangan atau calon perseorangan sesuai dengan jumlah penduduk daftar pemilih tetap di daerah masing-masing.

Terakhir, Anies Baswedan melakukan penjajakan dengan PDIP sehingga muncul ide untuk memasangkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dengan kader PDIP yang juga mantan Gubernur Banten, Rano Karno.

Namun, meski datang ke kantor DPP PDIP pada hari pengumuman calon kepala daerah, Anies Baswedan akhirnya gagal mendapatkan tiket dari PDIP.

Seiring makin terbatasnya masa pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah, kesempatan lain pun datang bagi Anies.

PDIP ingin mencalonkannya sebagai calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada Jabar 2024, dengan pasangannya adalah Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono.

Namun, lagi-lagi rencana itu tak terlaksana. Padahal, Anies dikabarkan tengah dalam perjalanan menuju Bandung, Jawa Barat, di hari terakhir pendaftaran ke KPU Jawa Barat.

John Wick Ono Surono Tuduh Mulyono Gagalkan Anies

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengungkap alasan PDIP menarik pencalonan Anies Baswedan di Pilkada Jabar.

Ia menduga Mulyono dan komplotannya terlibat dalam upaya menggagalkan pemindahan tersebut. Ono awalnya mengatakan bahwa tawaran kepada Anies berjalan lancar.

“Kenapa gagal? Tantangan kita sangat besar, tangan-tangan yang tidak setuju dengan Pak Anies itu kan disokong PDIP. Ya, Mulyono dan Geng. Tulis saja Mulyono,” kata Ono kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).

Diketahui, Mulyono merupakan nama lahir Presiden Jokowi dan menjadi perbincangan di media sosial.

Ono tahu betul bahwa Anies berasal dari Kuningan dan memiliki rekam jejak yang baik dalam membangun Jakarta.

“Jadi saya yakin beliau bisa menjadi tokoh yang membangun Jawa Barat. Namun kekuatan besar itulah yang membuat Pak Anies tidak didukung oleh PDIP,” lanjutnya.

Ono mengatakan, hanya DPP PDIP yang mengetahui bagaimana hubungan PDIP dan Anies ke depannya, sebagai penghubung komunikasi antara DPD Jabar dengan Anies.

Pria yang dijuluki John Wick Jawa Barat itu pun mengakui, tiga hari lalu Anies sempat bersedia didukung PDIP Jawa Barat, namun langkahnya diganjal.

“Saya tidak bilang secara spesifik, tapi kita lihat Pak Anies tersandung di DKI, ini juga terjadi di Jawa Barat. Silakan Anda tafsirkan sendiri seperti apa,” kata Ono. Ono pun menyampaikan pesan untuk sosok 'Mulyono'.

“Pak Mulyono, jangan lagi ikut campur dalam pilkada, biarkan rakyat memilih sesuai hati nuraninya. Sampai terpilih pemimpin terbaik untuk Indonesia, provinsi, kota, dan kabupaten di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Bagaimana Sistem Lalu Lintas Otak Anda Mendukung Pikiran dan Memori
Komputasi Kuantum Generasi Berikutnya: Perpaduan Atom dan Inovasi Fotonik
Tak Ada Ampun Untuk Apple, Amazon Patahkan Harga MacBook Air 2024 Untuk Black Friday
Mengapa Kenyamanan dan Kesenangan Mendefinisikan Interior Musim Natal Ini
Biomarker Otak Baru Menawarkan Harapan untuk Deteksi Dini Psikosis
Tornado Magnetik Mengungkap Rahasia Tergelap Jupiter
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Terima Sekjen OECD di Istana Merdeka Presiden Prabowo Terima Sekjen OECD di Istana Merdeka
Politik | Edisi 30 November 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 03:33 WIB

Bagaimana Sistem Lalu Lintas Otak Anda Mendukung Pikiran dan Memori

Sabtu, 30 November 2024 - 02:31 WIB

Komputasi Kuantum Generasi Berikutnya: Perpaduan Atom dan Inovasi Fotonik

Sabtu, 30 November 2024 - 00:25 WIB

Tak Ada Ampun Untuk Apple, Amazon Patahkan Harga MacBook Air 2024 Untuk Black Friday

Jumat, 29 November 2024 - 22:20 WIB

Mengapa Kenyamanan dan Kesenangan Mendefinisikan Interior Musim Natal Ini

Jumat, 29 November 2024 - 21:18 WIB

Biomarker Otak Baru Menawarkan Harapan untuk Deteksi Dini Psikosis

Jumat, 29 November 2024 - 19:45 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Terima Sekjen OECD di Istana Merdeka Presiden Prabowo Terima Sekjen OECD di Istana Merdeka

Jumat, 29 November 2024 - 18:43 WIB

Politik | Edisi 30 November 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Diskon $1.300 Frame TV, Kini dengan Harga Terendah Sepanjang Masa

Berita Terbaru