NewsRoom.id – Kapal perusak dan fregat merupakan dua dari sekian banyak kapal perang yang digunakan oleh angkatan laut di berbagai negara. Kedua kapal tersebut memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing.
Apa perbedaan antara kedua jenis kapal tersebut?
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan perbedaan yang paling kentara adalah ukuran. “Kapal perusak lebih besar dari fregat,” katanya saat diwawancara JawaPos.com, Minggu (1/9).
Ukuran yang dimaksud Fahmi adalah panjang, tinggi, dan berat. Ia mengatakan, berat kapal perusak bisa mencapai 5.000 – 10.000 GT. Sementara fregat rata-rata beratnya 2.000 – 4.000 GT. Selain ukuran, peran, operasi, dan persenjataan fregat juga berbeda dengan kapal perusak.
Dengan ukuran kapal yang lebih besar dari fregat, kapal perusak dapat menampung lebih banyak sistem persenjataan. “Dengan ukuran yang lebih besar, kapal ini pada akhirnya dapat membawa lebih banyak senjata. Sistem kendali persenjataannya pun cenderung lebih kuat dan canggih,” kata Fahmi.
Namun, keunggulan itu juga memiliki konsekuensi. “Manuver kapal perusak lebih terbatas karena lebih panjang, lebih berat, dan di perairan dangkal mungkin ada beberapa pangkalan yang tidak dapat disinggahi kapal perusak,” jelas Fahmi. Selain itu, kapal perusak biasanya digunakan sebagai kapal komando.
Berbeda dengan kapal perusak, dengan ukurannya yang lebih kecil, fregat dapat bermanuver lebih leluasa. “Fregat ini lebih merupakan kapal tempur untuk operasi militer terbatas dengan tujuan yang lebih spesifik. Misalnya, patroli dan sebagainya,” kata Fahmi.
Meski memiliki banyak perbedaan, kedua kapal perang tersebut dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginginkan industri pertahanan Indonesia mampu membangun dan memproduksi kapal perusak di dalam negeri.
NewsRoom.id