Rebecca Cheptegie, yang berlari dalam maraton Olimpiade bulan lalu, menderita luka bakar yang menutupi 75 persen tubuhnya setelah serangan brutal oleh pacarnya, kata polisi.
Seorang pelari Olimpiade Uganda telah dirawat di rumah sakit di Kenya setelah dibakar oleh pasangannya, kata polisi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Rebecca Cheptegie, yang berkompetisi bulan lalu di Olimpiade Paris, menderita luka bakar di tiga perempat tubuhnya ketika pasangannya menuangkan bensin padanya dan membakarnya, polisi melaporkan Senin malam.
Serangan itu terjadi pada Minggu sore di rumah Cheptegie di wilayah Trans Nzoia di Kenya bagian barat. Pria berusia 33 tahun itu kini dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Eldoret, Kenya.
Pasangannya dari Kenya dan tersangka penyerangnya, Dickson Ndiema Marangach, juga terluka dalam kebakaran tersebut, menurut polisi, yang mengatakan bahwa dia memasuki rumah Cheptegie saat dia sedang di gereja.
Orangtua Cheptegie, yang dilaporkan sedang dalam perjalanan untuk menemuinya dari Uganda, mengatakan putri mereka membeli rumah dan tanah di daerah tersebut untuk memanfaatkan fasilitas pelatihannya.
Cheptegie, yang finis di posisi ke-44 dalam maraton wanita di Olimpiade 2024, bukanlah atlet terkenal pertama yang menjadi berita utama sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga di Kenya.
Pada tahun 2021, pelari Kenya yang memecahkan rekor Agnes Tirop ditemukan tewas ditikam di rumahnya. Mantan suami Tirop, Emmanuel Ibrahim Rotich, yang menyangkal keterlibatannya, kini diadili atas pembunuhannya.
Keluarga Tirop dan sesama atlet Kenya meluncurkan sebuah yayasan untuk menghormatinya guna memerangi kekerasan berbasis gender – Tirop's Angels – yang baru-baru ini membuka sebuah pusat di kota Iten, Kenya barat.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id