NewsRoom.id – Ridwan Kamil mendapat penolakan besar-besaran dari pendukung Persija, yakni The Jakmania, saat memutuskan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus itu tak menampik menerima sikap berbeda dari komunitas Jakmania.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Dari sekian banyak calon yang dinamikanya paling tinggi, saya yang paling tahu diri saya,” kata Ridwan Kamil kepada awak media, dikutip Jumat (6/9/2024).
Penolakan Nyata Jakmania terhadap Ridwan Kamil
Pengakuan Ridwan Kamil yang mengaku sulit membuka hati The Jakmania untuk menerimanya sebagai calon di Pilkada Jakarta 2024 terbukti.
Pasalnya, Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno membenarkan adanya kesulitan penerimaan Ridwan Kamil bagi komunitas suporter sepak bola Persija.
Sebab, The Jakmania memandang Ridwan Kamil sebagai pendukung Persib Bandung yakni Bobotoh yang merupakan rival Persija.
“Pak Ridwan Kamil memang identik dengan Bobotoh, yah mungkin agak sulit memisahkan mereka,” kata Diky, dikutip dari YouTube tvOne.
Meski demikian, Diky mengaku tak menutup pintu bagi kubu Ridwan Kamil untuk bersosialisasi dengan The Jakmania.
Diky mengaku langkah tersebut bisa saja terealisasi apabila Ridwan Kamil memang punya keinginan kuat untuk berkolaborasi dengan The Jakmania.
“Kita tidak tahu bagaimana Pak Ridwan Kamil akan berusaha melepaskan itu. Tapi faktanya Pak Ridwan Kamil identik dengan Bobotoh, jadi saingannya tetap ada,” katanya.
Ridwan Kamil Sebut Jakmania Punya Faktor Psikologis
Ridwan Kamil mengaku akan mencintai dan menampung aspirasi Persija termasuk The Jakmania jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
Langkah ini diambil untuk meraih dukungan dari suporter Persija Jakarta.
“Saya sudah berkali-kali nyatakan kalau saya terpilih, saya akan cinta,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mencoba berbagai cara untuk bersosialisasi dengan The Jakmania.
Ia berharap langkah ini dapat menyerap aspirasi The Jakmania dalam membangun Persija Jakarta.
“Sebagai pendatang baru, saya sadar ilmu yang saya miliki masih sangat minim, untuk itu saya memperbanyak interaksi sosial untuk mengetahui apa saja harapan dan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Namun penolakan tetap terjadi dari The Jakmania meski Ridwan Kamil sudah melontarkan sejumlah janji.
Seolah mulai kesal, Ridwan Kamil mengakui adanya perbedaan psikologis antara dirinya dan komunitas Jakmania.
“Tidak seperti The Jakmania (red) yang punya waktu luang. Dari faktor psikologis, saya maklum, tapi intinya kalau ada kesempatan pertama, kalau ada, pasti saya lakukan, karena tidak ada yang istimewa, semua yang saya kunjungi adalah sumber pembelajaran bagi para calon gubernur,” pungkasnya.
NewsRoom.id