NewsRoom.id – Kedatangan pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, ke Indonesia menarik perhatian sejumlah tokoh, termasuk Habib Rizieq Shihab.
Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menanggapi kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia melalui khotbah.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Berikut isi ceramah Habib Rizieq yang disiarkan YouTube IBTV terkait kedatangan Paus Fransiskus.
Sebelumnya, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik pada 3–11 September 2024.
Ada empat negara yang dikunjungi, yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Paus Fransiskus memimpin Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/9/2024).
Menanggapi kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Habib Rizieq mengatakan bahwa Paus Fransiskus merupakan tamu terhormat yang datang ke Indonesia.
Bahkan, kata Habib Rizieq, umat Katolik menilai Paus Fransiskus merupakan sosok yang hebat dan sangat dicintai.
Habib Rizieq menegaskan, sebagai tamu kehormatan di Indonesia, semua pihak termasuk umat Islam wajib menghormati kedatangan Paus Fransiskus.
“Sekarang beliau menjadi tamu di negara kita. Jadi kalau sudah menjadi tamu negara, kewajiban kita untuk menghormatinya, jangan ganggu acaranya. Itulah ajaran toleransi Islam,” kata Habib Rizieq dalam siaran YouTube IBTV, dikutip Minggu (8/9/2024).
Menurutnya, menghormati sosok Paus Fransiskus jelas merupakan kewajiban sebagai sesama manusia.
Meski demikian, Habib Rizieq tetap mengingatkan umat Islam untuk tetap menjaga keimanannya.
“Perlu saya ingatkan wahai umat Islam, karena kalian adalah saudaraku, saudara seiman, saudara se-Islam. Sebagai seorang pendakwah, saya punya kewajiban untuk senantiasa menjaga umat agar iman mereka tidak rusak,” tuturnya lagi.
Habib Rizieq kemudian menjelaskan bahwa umat Islam boleh bertemu atau berkumpul dengan Paus Fransiskus.
Ia mencontohkan, saat Paus Fransiskus datang ke Istana Negara dan menyampaikan pesan perdamaian kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Presiden, wakil presiden dan menteri dapat mendengarkan pidato Paus Fransiskus tentang perdamaian dunia.
“Itu bukan ritual, itu hanya peristiwa kenegaraan yang normal dan normatif,” katanya.
Habib Rizieq juga memperbolehkan Paus Fransiskus mengundang para ulama atau pimpinan pondok pesantren dan kelompok pengajian untuk berdialog tentang perdamaian antar agama.
“Ingin berdiskusi tentang bagaimana menciptakan perdamaian antarumat beragama di dunia, bagus. Silakan para ulama, terima ajakan itu. Silakan berdialog,” katanya.
Lagi pula, jika Paus Fransiskus mengundang semua umat Islam untuk datang dan mengadakan demonstrasi anti-Israel, maka wajib hukumnya untuk menerima undangannya.
“Tidak apa-apa kalau kami datang. Ini acara sosial, atau acara untuk menegakkan hak asasi manusia, kebenaran, keadilan. Ini universal, ini kewajiban semua umat beragama,” kata Habib Rizieq.
Ia menegaskan satu hal yang tidak boleh dilakukan umat Islam, yakni menghadiri misa yang dipimpin Paus Fransiskus.
Habib Rizieq menjelaskan, misa merupakan kegiatan umat Katolik. Acara tersebut terkait dengan pengakuan dosa dan tobat kepada Tuhan.
Setelah itu, ada berkat yang diberikan oleh Paus Fransiskus kepada jemaat yang hadir dalam misa.
Habib Rizieq mengatakan, misa merupakan kegiatan keagamaan yang tidak boleh diikuti oleh umat Islam.
“Karena misa adalah acara keagamaan, umat Islam dilarang hadir. Itu tidak boleh,” kata tokoh Muslim tersebut.
Sebagai umat Islam, katanya, wajib hukumnya menjaga keamanan dan keberlangsungan ibadah umat Katolik agar tetap aman dan tenteram.
Akan tetapi, bukan berarti umat Islam turut serta dalam serangkaian kegiatan yang bersifat massal karena berkaitan dengan keimanan.
“Jaga keamanan, jaga kenyamanan agar mereka bisa melaksanakannya dengan aman tanpa ada gangguan dari pihak mana pun. Tapi kalau ikut massa, itu tidak boleh,” katanya.
NewsRoom.id