Tragis, Siswa SMK Bogor Meninggal Akibat Bullying, Korban Gegar Otak, Muntah Darah, Minta Dijemput di Cisarua

- Redaksi

Senin, 9 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Seorang siswa SMK di Bogor meninggal dunia setelah dibully teman-teman sekolahnya hingga mengalami gegar otak dan muntah darah.

Sebelum meninggal, korban sempat menyebut nama teman yang memukulnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pelaku yang diduga saat ini sedang diburu oleh polisi dan tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Ibu korban menuturkan, sebelum meninggal dunia, siswa kelas X SMK itu sempat meminta uang Rp5.000 agar bisa naik bus umum.

“Saat di rumah tidak terlihat ada luka luar. Saat di kamar mengeluh kesakitan, dan akhirnya dibawa ke dokter 24 jam, saat itu masih sadar,” terang Siti Mas (46), ibu korban.

Namun saat itu dokter klinik menyarankan agar Ridwan dibawa ke RSUD Ciawi guna mendapatkan penanganan lebih baik.

Saat itu, Ridwan masih berusaha berjalan turun dari parkiran menuju Ruang Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciawi.

Namun, kondisinya terus melemah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.

“Berdasarkan keterangan dokter, ada luka dalam di kepala, gegar otak, di otak sebelah kiri, kepala lunak tepat di atas telinga,” terang Siti Maslihat.

Korban Muntah Darah di Cisarua

Siti Maslihat tak pernah menyangka anaknya akan menjadi korban penganiayaan sahabatnya.

Menurut ibu korban, anaknya muntah darah saat dijemput ayahnya di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Siti Maslihat menuturkan, anaknya sempat menelpon minta dijemput karena ada yang menabraknya.

“Tolong bantu saya, katanya ada yang menghajar saya di Cisarua. Akhirnya ayah dan kakak saya ke sana,” katanya.

Namun, ayah dan kakak korban langsung kaget melihat Ridwan muntah darah.

“Anak itu muntah darah,” katanya.

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi sesaat setelah korban pamit dan mengambil uang Rp5.000, Rabu (4/9/2024).

“Sekitar pukul tiga sore, dia (Ridwan, red.) minta uang Rp 5 ribu untuk ongkos angkot,” ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Sabtu (7/9/2024).

Sesampainya di rumah, seluruh keluarga sedih melihat kondisi korban yang terus mengeluh kesakitan.

“Saat di rumah, tidak terlihat luka luar. Saat di kamar, dia mengeluh kesakitan, dan akhirnya dibawa ke dokter jaga 24 jam, saat itu dia masih sadar,” jelasnya.

Pengakuan Korban

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Ridwan sempat curhat kepada ibunya.

Ia menceritakan kepada ibunya bahwa dirinya telah dianiaya oleh temannya yang berinisial P.

“Baru keterangan almarhum, untung yang bersangkutan menyebutkan P ini. Terkait pelakunya berapa orang, itu kewenangan aparat. Saya minta agar diusut tuntas,” kata ibu korban.

Jenazah korban dimakamkan pada Jumat (6/9/2023) dini hari setelah dilakukan otopsi di RS Polri Kramat Jati.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, Ipda Ndaru Cahya Diana mengatakan, pihaknya masih berupaya mencari pelaku berinisial KOS.

“Motif pelaku mengajak korban bertemu dengan teman-teman kuliahnya. Sesampainya di lokasi, korban dipukuli oleh pelaku dan tersangka lainnya hingga mengakibatkan luka di bagian kepala,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).

Sebab, pelaku diketahui tidak masuk sekolah sejak 5 September, sehari setelah melakukan penganiayaan.

“Saat ini kami masih memburu pelaku dan tersangka lainnya,” katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Vaping Tidak Aman: Ilmuwan Mengungkap Risiko Pembuluh Darah yang Mengkhawatirkan
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Bahas Berbagai Isu Strategis Bidang Pangan Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Bahas Berbagai Isu Strategis Bidang Pangan
Sampul minggu ini | Edisi 30 November 2024
Pembersihan dan Penetapan Harga Cerdas, Vacuum Robot Hiu dengan Kontrol Suara Kini dengan Harga Black Friday
Frasers dan Boohoo Berebut Dewan yang Tidak Bermanfaat Bagi Siapa Pun
Kontaminasi Tinja: Mengapa Peneliti Memperingatkan Tentang Thanksgiving Türkiye
Sisi Jauh Bulan Menyembunyikan Misteri Vulkanik
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Dorong Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus dan Percepat Proyek Strategis Nasional Presiden Prabowo Dorong Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus dan Percepat Proyek Strategis Nasional

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 23:34 WIB

Vaping Tidak Aman: Ilmuwan Mengungkap Risiko Pembuluh Darah yang Mengkhawatirkan

Kamis, 28 November 2024 - 22:32 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Bahas Berbagai Isu Strategis Bidang Pangan Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat Bahas Berbagai Isu Strategis Bidang Pangan

Kamis, 28 November 2024 - 21:30 WIB

Sampul minggu ini | Edisi 30 November 2024

Kamis, 28 November 2024 - 20:27 WIB

Pembersihan dan Penetapan Harga Cerdas, Vacuum Robot Hiu dengan Kontrol Suara Kini dengan Harga Black Friday

Kamis, 28 November 2024 - 18:23 WIB

Frasers dan Boohoo Berebut Dewan yang Tidak Bermanfaat Bagi Siapa Pun

Kamis, 28 November 2024 - 16:19 WIB

Sisi Jauh Bulan Menyembunyikan Misteri Vulkanik

Kamis, 28 November 2024 - 15:17 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Dorong Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus dan Percepat Proyek Strategis Nasional Presiden Prabowo Dorong Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus dan Percepat Proyek Strategis Nasional

Kamis, 28 November 2024 - 13:44 WIB

Sekelompok Orca di lepas pantai Meksiko telah belajar membunuh hiu paus yang sangat besar

Berita Terbaru

Headline

Sampul minggu ini | Edisi 30 November 2024

Kamis, 28 Nov 2024 - 21:30 WIB