NewsRoom.id – DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyambut baik langkah lima kader yang mengakui kelalaiannya dan akan mencabut gugatannya terkait keabsahan Surat Keputusan DPP PDIP 2024-2025.
PDIP pun mewanti-wanti oknum yang menjerat kader hingga menggugat agar tidak main-main.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy menanggapi permintaan maaf lima kader PDIP yang mengaku dijebak dalam kasus gugatan SK PDIP 2024-2025. Ronny didampingi Ketua DPC PDIP Kalarta Barat Lauw Siegvrieda.
Sebelumnya, 5 kader PDIP yakni Djupri, Manto, Jairi, Sujoko, dan Suwari telah meminta maaf kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati dan kader partai de-Indonesia. Mereka pun akan mencabut gugatannya di PTUN.
“Tentu kita menyayangkan ada oknum-oknum yang kita lihat di sini yang merupakan perpanjangan tangan aparat kekuasaan yang berusaha memanipulasi kader-kader PDI Perjuangan yang tidak mereka pahami dan tidak bersalah,” kata Ronny, Kamis (12/9/2024).
Ronny menjelaskan, berdasarkan kronologi kader PDIP tersebut, awalnya mereka diberikan kertas kosong dan diminta tanda tangan di atas materai.
Ternyata kertas kosong itu digunakan untuk surat kuasa mengajukan gugatan terhadap Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang kepengurusan partai.
“Nah ini kita lihat ini sesuatu yang manipulatif yang mencoba mengambil keuntungan dari masyarakat awam, masyarakat banyak, masyarakat awam yang tidak mengerti hukum, sehingga mereka diminta atau dijebak untuk menandatangani formulir kosong yang isinya surat kuasa,” ungkapnya.
“Dan hari ini kita mendengar kader kita sudah mencabut kuasanya dan juga mencabut gugatan yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara, tentu kita melihat ini sebagai langkah yang bertanggung jawab, karena mereka tahu kalau tandatangan itu sudah dimanipulasi,” sambungnya.
Atas dasar itu, Ronny pun menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan melawan pihak yang hendak melakukan apa pun untuk mengganggu PDIP.
“Tentu kami peringatkan kepada mereka yang mencoba mengacaukan PDI Perjuangan yang menghalalkan segala cara, memeras rakyat kecil, kader-kader kami yang tidak mengerti hukum untuk mengacaukan PDI Perjuangan, mengacaukan kedaulatan PDI Perjuangan, dalam hal ini kami sampaikan bahwa kami siap menghadapi mereka yang mencoba mengacaukan kedaulatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ungkapnya.
Atas kejujuran 5 kader PDIP tersebut, DPP PDIP akhirnya akan memberikan bantuan hukum.
PDIP pun bakal mengkaji peluang menempuh jalur hukum terhadap partai yang menjebak kader tersebut.
“Kami akan mengambil tindakan hukum,” tambahnya.
Lebih lanjut, terkait pertanyaan siapa yang berada di balik gerakan untuk mengacaukan partai ini, Ronny menduga ada tangan kekuasaan yang sedang bermain.
“Ya kalau kita lihat ini, kita curiga itu tangan-tangan kekuasaan. Mungkin coba tanya rekan-rekan media ke istana. Coba tanya yang namanya Mulyono kan? Coba tanya, apakah memang ada peran di balik gugatan ini? Ya silakan, dan masyarakat juga boleh menilai kan? Di beberapa media sudah ada pemberitaan bahwa ada perampokan parpol kan,” pungkasnya.
Sekadar informasi, nama Mulyono belakangan tengah trending di akun media sosial X.
Nama tersebut digunakan untuk menyebut Joko Widodo (Jokowi).
Rupanya Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi.
Dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene, ia mengaku nama tersebut memang pemberian orang tuanya, Widjiatno Notomihardjo dan Sudjitami Notomihardjo.
NewsRoom.id