Serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (Unrwa) menewaskan sedikitnya 18 orang pada hari Rabu, termasuk enam staf badan tersebut.
Sekitar 12.000 warga Palestina yang mengungsi, sebagian besar wanita dan anak-anak, mencari perlindungan di sekolah al-Jawni di Nuseirat, Gaza tengah, menurut PBB.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
UNRWA mengatakan serangan itu mengakibatkan “jumlah kematian tertinggi di antara staf kami dalam satu insiden”.
“Di antara mereka yang tewas adalah manajer tempat penampungan Unrwa dan anggota tim lain yang memberikan bantuan kepada para pengungsi,” kata badan tersebut kepada X.
Dalam pernyataan sebelumnya, tentara Israel mengatakan mereka menyerang operasi Hamas di “pusat komando dan kontrol” yang terletak di sekolah tersebut, namun tidak ada bukti yang diberikan.
Buletin MEE terbaru: Jerusalem Dispatch
Daftar untuk mendapatkan wawasan dan analisis terbaru tentang
Israel-Palestina, dengan Turkey Unpacked dan buletin MEE lainnya
Unrwa mengatakan ini adalah kelima kalinya sekolah tersebut diserang sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan: “Pelanggaran dramatis terhadap hukum humaniter internasional ini harus dihentikan sekarang.”
Ia juga menggambarkan situasi di Gaza sebagai “sama sekali tidak dapat diterima”.
Setidaknya 220 staf Unrwa telah tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai.
Tragis sekali.#Gaza
Enam @UNRWA rekannya tewas hari ini ketika dua serangan udara menghantam sebuah sekolah dan sekitarnya di Nuseirat di wilayah tengah.
Ini adalah jumlah kematian tertinggi di antara staf kami dalam satu insiden.
Di antara mereka yang tewas adalah manajer tempat penampungan UNRWA dan…—UNRWA (@UNRWA) 11 September 2024
Israel sebelumnya menuduh Unrwa memiliki hubungan dengan Hamas, klaim yang berulang kali dibantah oleh badan tersebut.
“Staf, lokasi, dan operasi kemanusiaan telah mengalami pengabaian yang terang-terangan dan terus-menerus sejak awal perang,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini kepada X.
“Semakin lama impunitas berlaku, semakin tidak relevan hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.”
Lebih dari 41.000 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel menewaskan lebih dari 1.100 warga Israel dan menyebabkan ratusan lainnya tertawan.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id