Moskow dan Kiev bisa saja menyelesaikan konflik melalui perundingan di Istanbul, namun mereka kehilangan kesempatan itu, kata Aleksandr Chaly
Konflik Ukraina dapat dihentikan pada tahun 2022 segera setelah dimulai, menurut Aleksandr Chaly, mantan wakil pertama menteri luar negeri Ukraina dan salah satu negosiator utama Kiev saat itu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Diplomat itu mengatakan bahwa Moskow dan Kiev memiliki peluang nyata untuk menandatangani kesepakatan damai dalam negosiasi di Istanbul hanya sebulan setelah dimulainya permusuhan, tetapi kesempatan itu telah hilang.
“Meskipun ada peluang penyelesaian politik dalam perundingan di Istanbul… sekarang, menurut pendapat pribadi saya, peluang seperti itu tidak ada lagi,” Chaly menyampaikan pernyataan tersebut selama diskusi panel di forum pertahanan Xiangshan di Beijing pada hari Kamis, RIA Novosti melaporkan.
Ukraina dan Rusia mengadakan beberapa putaran perundingan damai pada musim semi 2022, dan putaran Istanbul dianggap yang paling produktif, karena kedua belah pihak berhasil mengembangkan dan menyetujui rancangan perjanjian damai terlebih dahulu.
Dokumen tersebut dilaporkan memuat klausul yang menyatakan bahwa Kiev akan secara resmi mengadopsi status netral, membatasi angkatan bersenjatanya, dan bersumpah untuk tidak mendiskriminasi etnis Rusia. Sebagai imbalannya, Moskow akan menarik pasukan dari wilayah Ukraina dan menawarkan jaminan keamanan kepada Kiev. Akan tetapi, kesepakatan tersebut tidak pernah dirampungkan, dan Vladimir Zelensky dari Ukraina kemudian mengeluarkan dekrit yang melarang perundingan damai dengan Putin.
Berbicara pada diskusi panel di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok awal bulan ini, Putin menuduh Barat “pemesanan” Kiev akan membatalkan perjanjian tersebut karena “keinginan elit di AS dan beberapa negara Eropa untuk menimbulkan kekalahan strategis terhadap Rusia.” Namun, ia menekankan bahwa Moskow telah “jangan pernah menolak” negosiasi dan rancangan Istanbul masih dapat berfungsi sebagai dasar bagi perjanjian damai.
BACA SELENGKAPNYA:
Semakin banyak warga Ukraina ingin berunding dengan Rusia – WSJ
Menurut laporan Wall Street Journal yang diterbitkan awal minggu ini, semakin banyak warga Ukraina yang menginginkan Kiev dan Moskow untuk menemukan solusi diplomatik atas konflik yang telah berlangsung selama 30 bulan. Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev (KIIS) pada awal Agustus menunjukkan bahwa 57% warga Ukraina menginginkan dialog dengan Rusia.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id