Hanya PDIP yang Masih Ragu

- Redaksi

Kamis, 19 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bergegas membentuk pemerintahan baru.

Seperti diketahui, Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Prabowo-Gibran dikabarkan kini mulai memilih calon menteri yang akan membantu mereka dalam pemerintahan lima tahun mereka.

Dalam prosesnya, Prabowo-Gibran juga berupaya merangkul partai politik (parpol) lain yang sebelumnya tidak mendukungnya di pemilihan presiden.

Sementara itu, koalisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 disebut Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Terdiri dari gabungan sejumlah partai politik, yaitu Partai Golkar, Gerindra, PAN, PSI, PBB, Partai Gelora, Demokrat, dan Partai Garuda.

Kemudian, sebelumnya ada empat pihak yang menjadi penantang pasangan Prabowo-Gibran yang juga tergabung dalam KIM.

Dua di antaranya adalah NasDem dan PKB, parpol yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Kemudian, dua lagi yakni Partai Perindo dan PPP, diusung parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Terbaru adalah PKS yang telah memutuskan untuk bergabung dengan KIM dan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran untuk lima tahun ke depan.

Sementara itu, PKS sebelumnya juga tergabung dalam Koalisi Perubahan pendukung Anies-Cak Imin.

Keputusan PKS ini menyusul PPP, Nasdem, dan Perindo yang sebelumnya menyatakan bergabung dengan KIM Plus.

Dengan masuknya partai-partai politik di luar KIM, koalisi pendukung Prabowo-Gibran kini makin besar.

Sejauh ini, hanya PDIP yang belum memberikan sinyalemen bergabung atau menjadi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun, belakangan santer diperbincangkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Prabowo.

Hal itu dibenarkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang membenarkan bakal ada pertemuan antara Megawati dan Prabowo dalam waktu dekat.

“Ya pasti ada (pertemuan). Insyaallah,” kata Puan di kompleks Gedung DPR, Selasa (10/9/2024).

Sebelumnya, sinyal bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo-Gibran juga mencuat setelah elite Partai Gerindra dan PDIP mengakui adanya komunikasi di antara kedua partai yang pernah menjadi rival di pemilihan presiden itu.

“Ya komunikasi kita dengan PDIP baik, lancar. Ada pendekatan dan metode yang mungkin berbeda, tetapi seringkali tujuan kita sama,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

PDIP Minta Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Dikaitkan dengan Pembagian Kuota Menteri

Terkait dengan wacana pertemuan Megawati dan Prabowo, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan pertemuan dua tokoh nasional itu akan segera terwujud.

“Kita semua berharap kedua pemimpin bangsa ini bisa bertemu secepatnya. Kita semua menunggu, rakyat menunggu, baik Ibu Megawati maupun presiden terpilih, Insya Allah akan bertemu secepatnya,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Meski demikian, Said meminta agar wacana pertemuan kedua tokoh tersebut tidak dikaitkan dengan pembagian kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

Ia menegaskan tidak ada politik transaksional di balik pertemuan Megawati dan Prabowo.

“Itulah masalahnya, seolah-olah ketika para pemimpin negara bertemu langsung untuk berbagi kekuasaan, itu adalah pertemuan transaksional, yang tidak baik untuk kita semua,” katanya.

“Kami diminta oleh masyarakat agar partai politik tidak dijadikan transaksional. Namun, begitu pimpinan bertemu, pertanyaan langsung muncul, apakah ini bagian dari pembagian kursi?” pungkasnya.

PDIP Putuskan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran Usai Kongres 2025

Politikus PDIP Chico Hakim mengatakan, partainya belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak.

PDIP baru akan memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran setelah Kongres 2025.

“Kemudian kalaupun ada waktu untuk memutuskan hal-hal yang strategis untuk masuk atau keluar dari pemerintahan, kemungkinan besar akan diambil pada Kongres baru yang akan dilaksanakan pada tahun 2025,” kata Chico Hakim saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

“Jadi, terkait keberadaan PDIP, apakah di dalam atau di luar pemerintahan, itu belum diputuskan sampai hari ini,” kata Chico.

Saat ini, Chico menegaskan PDIP fokus memenangkan Pilkada Serentak 2024 di seluruh daerah.

“Fokus kita saat ini adalah pilkada serentak di 545 provinsi, kabupaten, dan kota, dan kita ingin memenangi mayoritas pilkada ini,” ujarnya.

Terkait rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo, Chico memaknainya hanya sekadar kunjungan persahabatan.

“Tentu ini harus lebih kita maknai sebagai silaturahmi, satu, untuk mendinginkan suasana, apalagi yang sedang tegang pasca pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, dan ini penting bagi rakyat Indonesia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.

Pengamat Tak Yakin PDIP Mau Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pengamat politik Ray Rangkuti tidak yakin Megawati ingin partainya bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ray mengatakan ada tiga alasan utama.

Pertama, jika PDIP bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran, maka akan merugikan PDIP sendiri secara politik dan elektoral.

“Akan jauh lebih strategis kalau mereka tetap di luar (koalisi),” ujarnya, Kamis (19/9/2024).

Faktor kedua, menurut Ray, Megawati bukanlah tipe politisi seperti kebanyakan politisi Indonesia.

Dia melihat karakter, sportivitas, dan idealisme dalam rekam jejak politik Megawati.

“Sejauh yang saya ketahui, Ibu Mega bukanlah seorang politikus dengan gaya politikus Indonesia pada umumnya dan saya kira Ibu Mega akan tetap menempuh jalan ini,” ujarnya.

Faktor ketiga bukan tentang kekuasaan.

Pasalnya, jika Megawati ingin berkuasa, maka PDIP tidak akan menolak gagasan pemerintahan tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Faktanya, hanya PDIP yang secara terbuka dan terbuka menyatakan tidak akan mencalonkan diri selama tiga periode.

“Hampir dapat dipastikan bahwa jika mereka setuju dengan gerakan tersebut, mereka akan berkuasa hingga 2029,” katanya.

“Ya, mereka baru saja menolak 3 periode atau bahkan hanya 1 atau 2 kursi kabinet,” katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Universal Bersikeras Penyihir Jahat Dibayar Gaji yang Sama
Memadukan Desain Abadi Dengan Petualangan Modern: Laura Ashley x Campod
Memecahkan Kode Superkonduktor Tembaga Dengan Superkomputer
Ilmuwan Menemukan Protein Kuno yang Dapat Menulis Ulang Evolusi
Trailer Baru Squid Game 2 Mengungkapkan Game Baru dan Tease yang Mengerikan
Havana Club Iconica Rum dan Highland Park Scotch
Fosil Berusia 1,77 Juta Tahun Menantang Teori Otak Besar Manusia
Merevolusi Penemuan Obat: Ilmuwan Mengembangkan Teknologi Pengeditan Atom Tunggal Pertama di Dunia

Berita Terkait

Rabu, 27 November 2024 - 19:09 WIB

Universal Bersikeras Penyihir Jahat Dibayar Gaji yang Sama

Rabu, 27 November 2024 - 17:36 WIB

Memadukan Desain Abadi Dengan Petualangan Modern: Laura Ashley x Campod

Rabu, 27 November 2024 - 16:34 WIB

Memecahkan Kode Superkonduktor Tembaga Dengan Superkomputer

Rabu, 27 November 2024 - 15:31 WIB

Ilmuwan Menemukan Protein Kuno yang Dapat Menulis Ulang Evolusi

Rabu, 27 November 2024 - 13:26 WIB

Trailer Baru Squid Game 2 Mengungkapkan Game Baru dan Tease yang Mengerikan

Rabu, 27 November 2024 - 10:21 WIB

Fosil Berusia 1,77 Juta Tahun Menantang Teori Otak Besar Manusia

Rabu, 27 November 2024 - 09:19 WIB

Merevolusi Penemuan Obat: Ilmuwan Mengembangkan Teknologi Pengeditan Atom Tunggal Pertama di Dunia

Rabu, 27 November 2024 - 07:46 WIB

Begini Pendapat Auli'i Cravlho Tentang Moana Menjadi Putri Disney

Berita Terbaru

Headline

Universal Bersikeras Penyihir Jahat Dibayar Gaji yang Sama

Rabu, 27 Nov 2024 - 19:09 WIB

Headline

Memecahkan Kode Superkonduktor Tembaga Dengan Superkomputer

Rabu, 27 Nov 2024 - 16:34 WIB