NewsRoom.id – Presiden Joko Widodo dinilai tak bisa menahan diri dan tak memberikan kewenangan kepada Prabowo Subianto dalam mengambil kebijakan, salah satunya soal ekspor pasir laut.
Komunikator politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil menantang Presiden Jokowi dan para pembantunya untuk membuka studi kelayakan tersebut kepada publik. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan studi kelayakan saat keran ekspor pasir laut ditutup 20 tahun lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Agar publik paham bahwa kebijakan ini mendesak dan harus diambil sebulan sebelum Jokowi lengser,” kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/9).
Sebab, menurut akademisi dari Universitas Dian Nusantara ini, kebijakan Jokowi tersebut dapat merugikan Prabowo sebagai presiden terpilih. Di sisi lain, publik akan menilai Prabowo Subianto sebagai pembalikan kebijakan Jokowi, jika kebijakan tersebut akhirnya dihentikan karena dianggap keliru.
“Jadi jelas bagi saya, Jokowi tidak bisa menahan diri dan memberikan keleluasaan kepada Pak Prabowo untuk membuat kebijakan, ini yang harus ditanyakan masyarakat, apa urgensi kebijakan ini?” pungkas Kang Tamil.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id