NewsRoom.id – Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada Kamis (19/9/2024).
Dalam serangan balas dendam ini, Hizbullah membombardir Israel dengan 17 serangan dalam satu hari.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ini menandai operasi terbesar Hizbullah dalam sekitar 100 hari.
Serangan itu menyusul serangkaian ledakan di Lebanon yang melibatkan ribuan perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (20/9/2024).
Ledakan yang terjadi selama dua hari tersebut menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 2.900 orang, 287 di antaranya dalam kondisi kritis.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah, kelompok tersebut menargetkan beberapa pos militer IDF.
Serangan roket Hizbullah menghantam pangkalan militer Israel di Liman, Adamit, Shomera dan Matat serta markas besar Brigade Hermon ke-810 di barak Ma'ale Golani, Anadolu Agency melaporkan.
Kemudian pesawat tak berawak Hizbullah menargetkan posisi artileri di Beit Hillel.
Dimana pos militer tersebut berisi perwira dan tentara Israel.
Pos komando Israel yang baru didirikan untuk Brigade Barat di pemukiman Yara juga menjadi sasaran Hizbullah.
Selain itu, Hizbullah juga meluncurkan roket ke 3 posisi militer Israel di Zar'it dan Metula.
Tiga pos militer Israel adalah Hanita, Ramyah dan Al-Malikiyya.
Lokasi militer Al-Samaqa, bangunan yang digunakan oleh tentara di pemukiman Metula dan titik penempatan pasukan di lokasi militer Al-Mar juga dihancurkan oleh Hizbullah.
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Nasrallah: Serangan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon Sudah Melewati Batas
Serangan hari Kamis adalah operasi Hizbullah yang paling intensif sejak 14 Juni.
Ledakan Pager dan Walkie Talkie
Serangkaian ledakan perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, telah terjadi di Lebanon.
Pada gelombang pertama, pager Hizbullah meledak serentak pada Selasa (17/9/2024).
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 16:45 waktu setempat.
Ledakan itu berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.
Pager yang terlibat dalam ledakan itu merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di pihak eksportir.
Kemudian ledakan kedua terjadi tepat sehari setelahnya, yakni pada Rabu (18/9/2024).
Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa daerah di Lebanon.
Ledakan itu disebabkan oleh walkie-talkie dan peralatan surya yang meledak secara bersamaan.
Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan walkie-talkie yang meledak pada hari Rabu adalah model yang sudah dihentikan produksinya.
Sebanyak 37 orang tewas akibat meledaknya pager dan walkie talkie.
Jumlah korban luka mencapai lebih dari 2.900 orang, 287 orang diantaranya dalam kondisi kritis.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.
Perangkat ini menampilkan pesan teks pendek kepada pengguna, disampaikan melalui telepon melalui operator pusat.
NewsRoom.id