Ini Dianggap Sebagai Kegagalan Negosiasi. Hamas Menolak Usulan “Jalan Aman” Untuk Mengusir Sinwar Dari Gaza

- Redaksi

Jumat, 20 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerakan Hamas menanggapi usulan baru yang beredar di media Israel pagi ini untuk mencapai kesepakatan mengenai Gaza, dengan mengatakan bahwa pemerintah pendudukan telah menyerahkannya kepada Amerika Serikat, dan bahwa usulan tersebut mencakup pembebasan semua tahanan Israel sekaligus dengan imbalan “perjalanan yang aman,” sebagaimana yang dijelaskannya, untuk keluarnya kepala biro politik gerakan tersebut, Yahya Sinwar, dari… sektor tersebut.

Anggota delegasi negosiasi Hamas, Ghazi Hamad, menekankan dalam pernyataan pers bahwa gerakan tersebut menolak setiap proposal baru, khususnya mengenai Gaza, kecuali yang diajukan pada 2 Juli, melalui pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pernyataan salah satu anggota delegasi negosiasi Hamas itu muncul sebagai tanggapan atas apa yang diungkapkan radio berbahasa Ibrani “Kan Reshet Bet” hari ini, Kamis, tentang negara pendudukan Israel yang mengajukan proposal perjanjian baru di Gaza kepada Amerika Serikat, yang mencakup pembebasan semua tahanan Israel sekaligus, dengan imbalan jalan keluar yang aman. Sinwar dan siapa pun yang ingin menemaninya dari Jalur Gaza, membebaskan tahanan Palestina, selain melucuti senjata di Jalur Gaza, menerapkan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, dan mengakhiri perang.

Hamad mengatakan: “Tentu saja, ini adalah usulan yang menggelikan, dan menunjukkan kebangkrutan negosiasi pendudukan, dan penyangkalan mereka terhadap apa yang terjadi selama delapan bulan terakhir negosiasi,” seraya menambahkan: “Tentu saja, negosiasi telah terhenti, karena keras kepala Israel.”

Dalam konteks yang sama, juru bicara resmi Hamas, Jihad Taha, mengatakan dalam pernyataan eksklusif kepada Al-Araby Al-Jadeed, “Apa yang pendudukan Israel coba promosikan tentang keluarnya para pemimpin gerakan ini tidak memiliki tempat dan kehadiran dalam agenda Hamas, rakyat kami dan perlawanan gagah berani kami.”

Taha menegaskan bahwa “Hamas berkomitmen terhadap apa yang disepakati pada 2 Juli, dan menuntut pembentukan mekanisme eksekutif dan prosedur praktis yang mengarah pada gencatan senjata dan diakhirinya agresi, dan oleh karena itu kami tidak mempelajari proposal atau perjanjian baru apa pun yang menguntungkan agenda pendudukan, proyek kriminalnya, dan kelanjutan agresinya,” seraya menambahkan bahwa “masyarakat internasional harus memikul tanggung jawabnya dan menghentikan serangkaian pembantaian, kejahatan, dan perang pemusnahan terhadap rakyat kami.”

Jaringan NewsRoom.id



NewsRoom.id

Berita Terkait

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun
KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau
Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering
Terkait Rapat Paripurna, Gus Yahya menyinggung putusan Syuriyah yang bermasalah
Puluhan Tahun Kemudian, Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Pembacaan Aneh Voyager 2 tentang Uranus
Studi Harvard Membuka Potensi Pengobatan Baru untuk Diabetes dan Obesitas

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Minggu, 7 Desember 2025 - 22:01 WIB

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Desember 2025 - 19:26 WIB

Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:20 WIB

Puluhan Tahun Kemudian, Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Pembacaan Aneh Voyager 2 tentang Uranus

Minggu, 7 Desember 2025 - 15:49 WIB

Studi Harvard Membuka Potensi Pengobatan Baru untuk Diabetes dan Obesitas

Minggu, 7 Desember 2025 - 14:47 WIB

KPK Intensif Usut Dugaan Korupsi Proyek Monumen Reog Ponorogo

Berita Terbaru

Headline

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Des 2025 - 22:01 WIB