NewsRoom.id – Muncul pertanyaan liar terkait eksplorasi mineral di Papua oleh perusahaan yang terafiliasi dengan Iriana Joko Widodo. Lantas, benarkah Ibu Negara memiliki blok emas dan nikel di Bumi Cenderawasih?
Nama Iriana dikaitkan dengan PT Iriana Mutiara Idenburg dan PT Iriana Mutiara Mining, pemegang konsesi pertambangan emas dan nikel di Kabupaten Kerom, Pegunungan Bintang, dan Sarmi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pertanyaan seputar hubungan Iriana dengan kedua perusahaan yang beredar di media sosial X dilontarkan oleh akun @StefanAntonio__.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar peta lokasi dan draf SPK Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Iriana Mutiara Idenburg dan PT Iriana Mutiara Mining.
Dalam WIUP PT Iriana Mutiara Idenburg tertulis melaksanakan kegiatan eksplorasi emas di Kabupaten Kerom dan Pegunungan Bintang, dengan luas wilayah eksplorasi 95.280 hektare.
Sementara itu, di WIUP PT Iirana Mutiara Mining terdapat eksplorasi nikel eksisting di Kabupaten Sarmi dengan luas wilayah eksplorasi 16.470 hektare.
“NAMA BUNDA IRIANA SEDANG MENJELAJAHI NIKEL DAN EMAS, INI BENAR-BENAR MILIK ISTRI BRO @JOKOWI??!! Soalnya Lahan Tambang Itu Fantastis Broww,” tulis akun @StefanAntonio__ seperti dikutip redaksi, Rabu (25/9).
Cuitan @StefanAntonio__ kerap dijadikan berita oleh sejumlah media. Khususnya cuitan yang mempertanyakan hubungan PT Iriana Mutiara Mining dan PT Iriana Mutiara Indenberg dengan Iriana Jokowi diunggah akun tersebut pada Selasa, 24 September 2024 pukul 12.06 WIB. Hingga Rabu, 25 September 2024 pukul 01.00 WIB, cuitan tersebut telah dilihat sebanyak 515.500 kali, diunggah ulang lebih dari 2000 kali, dan mendapat 298 komentar.
Cuitan @StefanAntonio__ langsung menuai bantahan dari sejumlah pengguna X. Misalnya akun @shintaeffendi yang menyebut jejak kedua perusahaan di Indonesia itu sudah ada jauh sebelum Jokowi menjadi presiden. Akun @shintaeffendi kemudian menguatkannya dengan membagikan tangkapan layar sebuah artikel berbahasa Inggris.
Artikel tersebut menyatakan bahwa perusahaan pertambangan Barrick Gold melanjutkan kegiatan pembiayaan di Idenburg tetapi menarik diri dari proyek tersebut pada akhir tahun 1997. Bagian Barrick dalam proyek tersebut dikembalikan ke IRC dan perusahaan COW atau kontrak karya, yang kemudian berganti nama menjadi PT Iriana Mutiara Idenburg.
Kemudian pada pertengahan tahun 1998, sebagian besar wilayah proyek Idenburg telah dilepaskan, sehingga hanya menyisakan 108.600 hektar dalam satu blok yang meliputi wilayah Idenburg Inlier karena dianggap lebih prospektif.
“Hati-hati Pak, perusahaan ini sudah mengikuti Orde Baru. Iriana Mutiara Idenburg >> “Kontrak Karya” Baru dari Barrick Gold. Iriana Mutiara Mining = Proyek Iriana. Untuk eksplorasi baru, mungkin tahun 2015 akan terkendala status hutan. Karena emas yang ditemukan berada di kawasan hutan lindung/konservasi,” tulis @shintaeffendi.
“Iriana = Irian; Papua dulunya IRIAN JAYA. Iriana Mutiara Idenberg: Presiden Direktur Kang San Lae; Komisaris Utama Jong Kim Kiam. Tahun 2013 PT-nya sudah terdaftar,” cuit @shintaeffendi lagi.
Akun @dwioktariyadi pun sependapat. Ia mengatakan bahwa 100 persen saham PT Iriana Mutiara Idenburg dimiliki oleh perusahaan asal Australia.
“Barrick Gold Inc. sebelumnya pernah mengeksplorasi blok tersebut pada tahun 1994-1997. PT. Iriana Mutiara Idenburg kini 100% dimiliki oleh perusahaan Australia, Far East Gold,” cuitnya, diakhiri emoji tertawa dan menyeringai.
“Tweet ini diamankan @StefanAntonio__ sebelum dihapus.. Soalnya keberaniannya bisa jadi menyusut saat fakta diungkap netizen,” komentar akun @adiansyahdompu sembari mencolek akun @jokowi, @gibran_tweet, dan @kaesangp.
NewsRoom.id