NewsRoom.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim pembangunan infrastruktur transportasi udara dalam 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengalami kemajuan yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan melalui pesan video saat memberikan keynote speech pada acara “Expert Talk: Capaian Sektor Transportasi Udara 2015-2024” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/9/2024).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Perkembangan infrastruktur transportasi udara di tanah air telah mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini penting untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Budi dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, Indonesia telah memperluas jaringan bandara dengan membangun 27 bandara baru di berbagai daerah, termasuk di daerah Terluar, Terpencil, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP).
Selain membangun bandara baru, Kementerian Perhubungan juga telah merehabilitasi dan mengembangkan 64 bandara di berbagai daerah. Seperti memperpanjang landasan pacu, memperluas bangunan terminal, dan merehabilitasi sejumlah fasilitas lainnya.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga menyediakan angkutan udara perintis guna mendukung konektivitas dan mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok bagi masyarakat di wilayah 3TP.
Saat ini terdapat 41 rute jembatan udara dan 220 rute angkutan udara perintis yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Rehabilitasi dan pengembangan bandara penting untuk meningkatkan layanan penerbangan dan standar keselamatan.
Penyediaan jembatan udara sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas di kawasan 3TP.
Selain itu, layanan ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Dunia penerbangan Indonesia, lanjut Budi, turut mendapat berkah dengan diterapkannya Flight Information Region (FIR) Jakarta untuk wilayah udara di atas Kepulauan Riau-Natuna yang sebelumnya dikuasai Singapura.
NewsRoom.id