NewsRoom.id – Serangan Israel ke Lebanon telah menyebabkan lebih dari 558 orang kehilangan nyawa dalam kurun waktu kurang dari 3 hari sejak dilancarkan pada Senin (4/9). Rinciannya, 50 anak-anak dan 94 wanita menjadi syahid dan tewas akibat rudal Israel yang diarahkan ke rumah-rumah warga.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Salah satu korban adalah Yasmina Nassar. Gadis berusia 6 tahun itu kehilangan nyawanya di tengah kekacauan serangan udara Israel di Lebanon selatan. Sebelum meninggal, Nassar menulis surat berisi harapan agar ia dan keluarganya dapat selamat dari perang.
Nassar menulis pesan sederhana namun mendalam beberapa hari lalu, sebelum ia terbunuh dalam serangan Israel: “Saya berharap keluarga saya dan saya tetap aman selama perang.” Pesan tersebut menjadi viral di media sosial dan menyentuh hati banyak orang.
Pesan ini mewakili jiwa-jiwa tak berdosa yang terjebak dalam baku tembak konflik. Semua, sebagai satu komunitas, berduka atas hilangnya Yasmina yang manis, serta semua nyawa yang hilang dalam perang ini.
Yasmina termasuk di antara puluhan anak yang tewas hari ini dalam serangan Israel yang menyebabkan hampir 500 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka.
Jadi klaim Israel bahwa serangan itu menargetkan pangkalan militer Hizbullah adalah kontradiktif dan penuh kebohongan. Meskipun Israel mengklaim menargetkan militan, dan juga kebohongan lainnya.
“Sejujurnya dan menyedihkan, kami melihat bahwa mayoritas, jika tidak semua, dari mereka yang meninggal dalam serangan yang terjadi kemarin, adalah warga yang sedang berada di rumah mereka.” the961.com.
Israel Tidak Akan Berhenti Menyerang Lebanon
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel akan terus menyerang target-target Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dengan kedok memastikan kembalinya warga Israel utara ke rumah mereka dengan selamat.
Gallant, dalam diskusi dengan pasukan, mengatakan serangan lebih lanjut akan segera terjadi, seraya menambahkan bahwa Hizbullah saat ini bukanlah Hizbullah yang sama seperti seminggu yang lalu.
“(Hizbullah) telah mengalami serangkaian pukulan terhadap komando dan kendalinya, para pejuangnya, dan sarana pertempurannya. Ini semua merupakan pukulan besar,” katanya. Gallant sebelumnya mengecam Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dengan mengatakan, “Lebanon berada di ambang kehancuran. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia, tidak mampu membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza.”
NewsRoom.id