NewsRoom.id – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berharap kondisi di Papua semakin aman pasca bebasnya pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Agus juga mewanti-wanti soal kepemilikan senjata oleh warga sipil. Ia meminta agar ke depannya tidak ada lagi pemegang senjata selain perwira TNI-Polri.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Karena selama masih ada senjata itu tetap berbahaya, secara hukum yang memegang senjata itu adalah TNI-Polri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 September 2024.
Sementara itu, TNI menggelar pertemuan dengan Edison Gwijangge, mantan Pelaksana Tugas Gubernur Nduga sekaligus juru runding pembebasan pilot Susi Air, pada 24 September 2024. Dalam pertemuan itu, Panglima TNI diwakili oleh Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal Richard Tampubolon.
Melalui anak buahnya, Agus mengatakan TNI selalu mengedepankan pendekatan yang cerdas dan lunak dalam membebaskan sandera OPM. Menurutnya, setiap langkah yang diambil dilakukan secara terencana tanpa mengabaikan kesiapan operasional prajurit.
“Kesiapan operasional prajurit sebagai langkah mengantisipasi potensi ancaman bersenjata dari OPM,” ujarnya.
Philip Mark Mehrtens dibebaskan oleh milisi TPNPB pimpinan Egianus Kogoya pada 21 September setelah disandera selama 19 bulan di Papua.
Pilot asal Selandia Baru tersebut disandera milisi Egianus usai mendaratkan pesawat Susi Air dengan kode registrasi PK-BVY di Bandara Paro, Kabupaten Nduga pada awal tahun 2023.
NewsRoom.id