NewsRoom.id -Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut dirinya sebagai pelaksana rencana pemindahan ibu kota yang digagas sejak masa Presiden Soekarno dan Soeharto menjadi sorotan.
Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan hingga saat ini Jokowi belum benar-benar mengeksekusi pemindahan ibu kota ke ibu kota Indonesia.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pria yang akrab disapa Hensat ini sejauh ini baru membangun gedung mirip istana yang dibangun Jokowi di calon ibu kota.
“Jokowi belum mengeksekusi perpindahan ibu kota, baru sampai tahap membangun gedung di sana, masyarakat belum pindah,” kata Hensat kepada wartawan, Jumat (26/9).
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini juga mengatakan, wajar jika masyarakat menganggap Jokowi mengambil keputusan sendiri terkait rencana pemindahan ibu kota.
Hal itu, kata Hensat, terlihat dari janji kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin pada 2019 yang tidak mencantumkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara.
Wajar juga jika masyarakat menganggap persoalan IKN diputuskan sendiri oleh Jokowi, karena terbukti saat Jokowi dilantik pada 2019 tidak ada janji kampanye kepada masyarakat tentang pemindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara, kata Hensat.
Hensat juga menyoroti pernyataan Jokowi terkait Istana Negara yang kini ia tempati sebagai kantor yang disebut-sebut merupakan peninggalan karya kolonial Belanda.
Ia menilai, meski merupakan peninggalan zaman kolonial, Jokowi juga harus menghormati nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalam bangunan tersebut.
“Bukan begitu, banyak bangunan yang dibangun oleh penjajah dan ditempati saat ini juga secara historis direbut oleh para pahlawan kita,” kata Hensat.
“Kalau dia bilang seperti itu tentang istana yang merupakan peninggalan kolonial, mungkin saat ini dia sedang sedih dan geli karena sebentar lagi dia akan meninggalkan istana yang dibangun penjajah itu,” tutupnya.
NewsRoom.id