NewsRoom.id – Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu sebelum pelantikan Presiden. Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029.
Pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka akan digelar pada 20 Oktober 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Pak Prabowo tentunya mengajak semua kalangan, termasuk yang ingin bertemu dan berkomunikasi dengan Ibu Megawati dalam waktu dekat, pasti sebelum Pak Prabowo dilantik,” kata Dahnil saat ditemui usai Deklarasi Ormas dan Pelantikan Pengurus Matahari Pagi. . Indonesia di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, nantinya Prabowo dan Megawati akan membahas berbagai agenda ke depan yang akan dilaksanakan terkait pembangunan Indonesia.
Terkait posisi PDIP yang belum diketahui baik di dalam maupun di luar pemerintahan, ia menilai hal itu menjadi persoalan lain karena tujuan utamanya adalah persatuan.
Semangat persatuan, kata dia, terus diupayakan Prabowo di tengah tantangan global yang saat ini sangat dinamis, sehingga pemerintah harus memastikan berjalan dengan baik dan bersatu.
Oleh karena itu, Dahnil menegaskan, Prabowo menghormati keputusan masing-masing partai, baik di dalam maupun di luar pemerintahannya.
Intinya Pak Prabowo dari awal ingin semua kalangan bahu-membahu membangun Indonesia, ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengatakan keputusan bertemu Presiden terpilih Prabowo bergantung pada sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Sampai saat ini saya harus jujur. “Sampai kemarin saya juga ngobrol dengan Bung Ronny bersama teman-teman, tidak ada apa-apa,” kata Eriko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/9).
Menurut dia, keputusan menggelar pertemuan dengan Prabowo merupakan hak prerogratif kebijakan Megawati.
Selain itu, ia menjawab pertanyaan wartawan apakah pertemuan itu akan menghasilkan PDIP berkoalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Eriko menegaskan, PDIP tidak mengetahui terminologi koalisi dan oposisi dalam konteks konstitusi.
“Secara hukum tidak ada yang namanya koalisi dan oposisi. Memang betul Bung Rony memahami hukum itu. “Tidak ada yang namanya koalisi atau oposisi,” kata Eriko.
Ia pun mengajak seluruh pihak menunggu perkembangan terkait pertemuan tersebut. Yang pasti, lanjut Eriko, hubungan Megawati dengan Prabowo tidak ada masalah.
NewsRoom.id