NewsRoom.id – Kasus video syur seorang guru dan siswa MAN 1 Gorontalo kini menjadi sorotan publik.
Tautan video syur yang tersebar luas di dunia maya membuat kondisi pelajar kini sungguh memprihatinkan. Diketahui pula, hubungan mesra guru dengan siswi tersebut terjadi atas dasar kesepakatan bersama.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pelaku berinisial DH (57) sebelumnya diduga sengaja mempengaruhi siswi yatim piatu tersebut. Korban yang haus kasih sayang diduga dimanfaatkan pelaku dengan memberikan perhatian lebih.
Karena yang bersangkutan merasa tersangka melindungi, membantu pekerjaannya, memberikan perhatian lebih, akhirnya korban merasa nyaman, kata Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman, dikutip beberapa waktu lalu, Minggu (29). /9).
Pada akhirnya, pelaku berhasil membujuk korban untuk melakukan hubungan intim. Bahkan, hubungan intim itu dilakukan di lingkungan sekolah.
Orang yang merekam adegan mesum antara guru dan siswi tersebut juga telah terungkap.
Dia adalah teman baik korban. Tujuan teman baik korban merekam perbuatan tidak senonoh tersebut adalah untuk membuktikan kepada istri pelaku bahwa kelakuan suaminya benar-benar bejat dan keterlaluan.
Sebelumnya, keluarga pelaku tak percaya dengan perilaku bejat DH. Niatnya baik, dia bilang ke istri guru itu kalau kelakuannya sudah melewati batas, kata Deddy.
Saat ini pelaku telah ditangkap polisi. Pelaku dikenakan Pasal 81 ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan terancam hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun ditambah sepertiga, karena pelakunya adalah seorang guru.
Kondisi Korban: Pasca video mesum tersebut, pelaku kini telah dinonaktifkan sebagai guru di MAN 1 Gorontalo. Sementara itu, korban juga sudah dikeluarkan dari sekolah.
Kepala Sekolah MAN 1 Gorontalo Rommy Bau mengatakan, meski korban sudah dikeluarkan dari sekolah, namun ia bersedia mencarikan sekolah baru untuk korban agar bisa melanjutkan pendidikan. “Masih mau sekolah atau tidak, kalau masih mau, saya akan bantu di tempat lain,” kata Rommy beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (29/9).
Sementara kondisi korban saat ini dilaporkan mengalami trauma berat dan menutup diri setelah video tersebut viral.
Kepala Dinas PPA Kabupaten Gorontalo Zascamelya Uno mengungkapkan, korban yang merupakan siswa kelas 12 masih dibantu pihaknya.
Dinas PPA, lanjut Zascamelya, akan terus mendampingi dan memantau korban hingga kondisinya membaik. Tentu (korban) trauma, karena kasusnya sudah beredar, kata Zascamelya.
“Setelah ini kami dari PPA akan memeriksakannya ke psikolog dan memulihkan kondisi psikologisnya,” imbuhnya
NewsRoom.id