Tentara Sudan, pada hari Senin, menolak tuduhan Uni Emirat Arab bahwa pasukannya telah mengebom kediaman duta besar UEA di Khartoum, dan malah menyalahkan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter. Reuters laporan.
UEA mengatakan, sebelumnya pada hari Senin, bahwa kediaman duta besarnya di Khartoum telah diserang oleh pesawat militer Sudan, dan mengutuknya sebagai “serangan tercela”.
Kementerian Luar Negeri Sudan mengutuk apa yang disebutnya sebagai “tuduhan palsu” yang dilakukan UEA.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Tindakan memalukan dan pengecut” ini dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, kata tentara Sudan dalam sebuah pernyataan.
Tentara telah berulang kali menuduh UEA menyediakan senjata dan dukungan kepada RSF dalam perang 17 bulan di Sudan. Negara Teluk membantah tuduhan tersebut. Pemantau sanksi PBB menggambarkan tuduhan yang kredibel bahwa UEA memberikan dukungan militer kepada RSF.
Perang meletus pada bulan April tahun lalu antara tentara Sudan dan RSF mengenai transisi menuju pemilu yang bebas. PBB mengatakan hampir 25 juta orang – setengah dari populasi Sudan – membutuhkan bantuan, kelaparan akan segera terjadi dan sekitar 8 juta orang telah meninggalkan rumah mereka.
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap kediaman duta besarnya telah menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tersebut.
PENDAPAT: Tentara Sudan sedang bersiap untuk mengakhiri perang saudara secara militer setelah meraih kemenangan besar di Khartoum
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id