Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) diketahui meminta pemindahan venue pertandingan karena menilai Indonesia tidak aman.
Sebelumnya, Bahrain mendapat serangan siber setelah timnas Indonesia bermain imbang 2-2 dengan bantuan wasit.
Hal ini membuat Bahrain mengklaim Indonesia tidak aman bagi pemainnya jelang laga melawan Indonesia.
Di sisi lain, banyak netizen yang meminta tak menanggapi Noaimi yang dituding mencari masalah saat datang ke Indonesia.
“Lewati orang yang tidak penting,” tulis @imam-.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PSSI Yunus Nusi memberikan teguran keras kepada wasit yang akan memimpin pertandingan Timnas Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung Yunus Nusi menyusul kejadian yang dialami Timnas Indonesia saat menyambangi markas Bahrain pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Wasit Ahmed Al-Kaf dinilai memimpin pertandingan dengan sangat buruk akibat sejumlah keputusan kontroversial dalam pertandingan tersebut.
Puncak dari keputusan aneh wasit asal Oman ini adalah tidak meniup peluit meski waktu tambahan lebih dari tiga menit telah berlalu.
Injury time yang seharusnya hanya bertahan enam menit, namun Ahmed Al-Kaf melanjutkan pertandingan hingga menit 90+9, menghasilkan gol penyama kedudukan yang dicetak Mohamed Marhoon.
Berdasarkan pengalaman pahit di markas Bahrain, PSSI pun memberikan teguran keras kepada wasit yang nantinya akan memimpin pertandingan Timnas Indonesia.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi berharap wasit selalu bersikap adil dan netral dalam setiap pertandingan.
“Kami berharap siapa pun wasitnya, kami mohon netral,” kata Yunus Nusi di GBK Arena, Jumat (25/10/2024).
“Kami jamin 80 persen masyarakat kami menikmati sepak bola Indonesia,” imbuhnya.
Yunus Nusi menjelaskan, dampak yang luar biasa bisa dirasakan masyarakat Indonesia jika seorang wasit kembali berperilaku tidak adil.
Hal tersebut didukung dengan bukti keganasan netizen Indonesia yang melakukan serangan siber terhadap sejumlah pihak, mulai dari Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) hingga wasit Ahmed Al-Kaf.
Sekjen PSSI mengatakan, kinerja wasit yang tidak netral bisa berdampak pada hubungan dengan federasi tim lawan.
Maka jangan sampai ketidaknetralan wasit yang memimpin saat Indonesia bertanding menimbulkan suasana buruk antara kedua negara, jelas Yunus Nusi.
“Karena komunitas kami sangat mendukung dan mendukung sepak bola,” lanjutnya.
Yunus Nusi pun memberikan teguran keras kepada tim-tim yang masih berani menggoda Timnas Indonesia.
Menurutnya, berbagai bentuk respons yang diberikan suporter Garuda kepada wasit akan terulang kembali jika terbukti tidak netral dalam memimpin pertandingan.
Jadi jangan coba-coba mengirimkan wasit yang tidak netral, kirimkan wasit yang tidak baik, kata Yunus Nusi.
“Masyarakat kita sangat cepat merespon sepak bola, untuk menghindari ketidaknyamanan antara negara kita dengan negara asal wasit serta federasi kita dan AFC,” tutupnya.
NewsRoom.id