NewsRoom.id -Nilai tukar Rupiah terpantau melemah lebih dari 2 persen sejak pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dikutip dari Pusat Data Ortax, nilai tukar Rupiah pada 21 Oktober 2024 tercatat sebesar Rp15.466 per Dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan Senin 4 November 2024, nilai mata uang Garuda semakin tertekan hingga ke level Rp15.723 per Dolar AS.
Ekonom BCA David Sumual mengatakan melemahnya nilai tukar Rupiah terkait sentimen pemilu di Amerika Serikat (AS) yang membuat dolar terus menguat (rally) signifikan selama beberapa pekan terakhir.
“(Pelemahan) masih terkait pemilu AS. “Pasar memperkirakan (semakin mengharapkan) potensi kemenangan Donald Trump, sehingga dolar cenderung menguat akhir-akhir ini,” kata David kepada RMOL.
Menurutnya, dalam jangka pendek pasar masih akan melihat hasil kontestasi pemilu antara Donald Trump dan Kamala Harris yang akan berlangsung pekan ini.
“Kita masih harus menunggu dan melihat siapa yang menang pada pemilu Rabu depan, apakah kondisi saat ini memungkinkan Trump untuk menang,” ujarnya.
Berdasarkan sentimen tersebut, David memperkirakan nilai tukar Rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.600 hingga Rp15.900 per Dolar AS pada pekan ini.
NewsRoom.id