Lebih dari 100 pasien di Gaza harus dievakuasi

- Redaksi

Rabu, 6 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAZA, (Foto)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa evakuasi medis skala besar direncanakan dari Gaza minggu ini, dengan lebih dari 100 pasien yang sakit parah dan terluka akan meninggalkan wilayah yang dilanda perang tersebut.

WHO mengatakan, bersama mitranya, mereka akan mengevakuasi 113 pasien pada hari Rabu, sebagian besar akan dievakuasi ke Uni Emirat Arab dan beberapa menuju ke Rumania untuk perawatan khusus.

Jika hal tersebut terwujud, maka ini akan menjadi evakuasi terbesar dari Gaza sejak Oktober 2023, menurut data badan kesehatan PBB.

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina, berharap evakuasi terus dilakukan.

Dia mengatakan upaya saat ini sedang dilakukan untuk mengangkut pasien dari berbagai rumah sakit di Jalur Gaza ke Rumah Sakit Eropa Gaza dekat Khan Yunis di selatan.

Mereka akan diangkut ke penyeberangan Karem Abu Salem pada Rabu pagi dan kemudian diterbangkan ke UEA dan Rumania, kata Peeperkorn kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Gaza.

Mereka yang masuk dalam daftar tersebut termasuk di antara 14.000 orang yang saat ini menunggu di Gaza untuk dievakuasi dari wilayah tersebut karena alasan medis.

Sekitar setengah dari mereka menderita luka traumatis akibat perang dan lainnya menderita penyakit serius seperti kanker, katanya.

Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, kurang dari 5.000 orang telah dievakuasi secara medis untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Sementara itu, hanya 282 orang yang dapat meninggalkan negara itu sejak Israel menutup perbatasan utama Gaza di Rafah pada awal Mei, kata Peeperkorn, seraya menambahkan bahwa sekitar sepertiga dari mereka adalah anak-anak.

Peeperkorn menyesalkan akses “ad hoc” terhadap evakuasi medis yang sangat dibutuhkan dari Gaza.

“Yang kami butuhkan adalah akses reguler… yang didukung, difasilitasi dengan baik, dan tidak dijadikan berbahaya,” katanya.

“Kami membutuhkan koridor medis, dan koridor medis pertama yang pada dasarnya kami minta untuk dipulihkan adalah jalur rujukan tradisional dari Gaza ke Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan koridor medis kedua ke Mesir harus dibuka kembali, dan mungkin ke Yordania. ”



NewsRoom.id

Berita Terkait

Prabowo diminta hati-hati melunasi utang kereta cepat, bisa jadi senjata buat Anda
Bahan Kimia Sehari-hari Terkait dengan Penyakit Hati dan Kanker, Studi Memperingatkan
Dari Jalur Alpen Hingga Jalanan Kota, Salomon Berada di dalamnya Untuk Jangka Panjang
Teori Asma Berusia Puluhan Tahun Ditantang: Apakah Kita Mengobati Hal yang Salah?
Pemerintah Desa Bali Sadar Tengah, Kecamatan Banjit: Adakan Pelatihan untuk Linmas
Deklarasi Pangeran Purbaya Jadi Raja Solo Picu Polemik, Kubu Menag Tedjowulan Keberatan
Prabowo Bela Jokowi, Kecam Tradisi Ejek Pemimpin Sebelumnya
Selamat datang di Pertempuran untuk Masa Depan Perdagangan

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 18:46 WIB

Prabowo diminta hati-hati melunasi utang kereta cepat, bisa jadi senjata buat Anda

Kamis, 6 November 2025 - 17:43 WIB

Bahan Kimia Sehari-hari Terkait dengan Penyakit Hati dan Kanker, Studi Memperingatkan

Kamis, 6 November 2025 - 17:13 WIB

Dari Jalur Alpen Hingga Jalanan Kota, Salomon Berada di dalamnya Untuk Jangka Panjang

Kamis, 6 November 2025 - 16:42 WIB

Teori Asma Berusia Puluhan Tahun Ditantang: Apakah Kita Mengobati Hal yang Salah?

Kamis, 6 November 2025 - 16:11 WIB

Pemerintah Desa Bali Sadar Tengah, Kecamatan Banjit: Adakan Pelatihan untuk Linmas

Kamis, 6 November 2025 - 15:09 WIB

Prabowo Bela Jokowi, Kecam Tradisi Ejek Pemimpin Sebelumnya

Kamis, 6 November 2025 - 13:05 WIB

Selamat datang di Pertempuran untuk Masa Depan Perdagangan

Kamis, 6 November 2025 - 12:34 WIB

Ilmuwan Mengungkap Sel Kekebalan Tubuh yang Dapat Menyimpan Rahasia Memperlambat Penuaan

Berita Terbaru