Menteri Koordinator Perekonomian Budi Arie mengatakan industri lebih memilih mengimpor susu bubuk dibandingkan mengambil produk peternakan

- Redaksi

Senin, 11 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Kementerian Koperasi menyatakan industri pengolahan susu (IPS) lebih memilih mengimpor susu bubuk atau skim dibandingkan menyerap susu segar dari peternak lokal.

Akibatnya, produksi susu segar dari peternak lokal tidak terserap maksimal.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai aksi demonstrasi besar-besaran pembuangan susu di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur.

“Ini struktur pasarnya, susu IPS-IPS impor jauh lebih murah. Impornya dalam bentuk skim atau bubuk yang harganya lebih murah dari harga pasar, harga pasar dunia, kata Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Senin (11/1). 11). /2024).

Padahal, kata Budi Arie, kualitas dan kesehatan susu bubuk impor belum tentu lebih baik dibandingkan susu segar yang diproduksi koperasi susu di Indonesia.

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan IPS harus menyerap susu petani lokal. Namun aturan bea masuk 0 persen membuat IPS lebih memilih mengimpor susu bubuk.

“Skemanya harus seperti itu. Namun karena ada kebijakan perdagangan yang menurunkan bea masuk hingga 0 persen, susu (kebutuhan susu nasional) kebanjiran susu sebanyak 4,7 juta ton, kata Ferry.

Ferry mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan harus mempertimbangkan konsekuensi bea masuk 0 persen.

“Kementerian Perdagangan juga mempertimbangkan jika diberikan bea masuk 0 persen, maka konsekuensinya seperti ini. Ini bisa diminta kembali, demi melindungi peternak sapi perah di Indonesia,” kata Ferry.

“Kami mohon adanya hambatan. “Kalau bisa jangan sampai 0 persen,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, para peternak sapi perah menggelar aksi demonstrasi dengan mandi susu secara simbolis di Monumen Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes para peternak sapi perah di Boyolali terhadap pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau industri pengolahan susu (IPS).

Para peternak terdampak pun menggelar aksi dengan membuang 50.000 liter atau 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali.

Kemudian, muncul sejumlah postingan video di media sosial yang menyoroti para peternak sapi di Pasuruan yang membuang 500.000 liter susu sapi karena kalah bersaing dengan susu impor.

Dalam video yang beredar, tertulis narasi, “Pabrik pengolah lebih memilih impor, peternak sapi membuang 500 ribu liter susu segar.”

NewsRoom.id

Berita Terkait

Makan Malam 11.000 Tahun: Mengapa Neolithians Mengangkut Babi Besar ke seluruh Pegunungan
Apakah memasak Neanderthal dengan budaya? Instruksi mengejutkan di tulang yang terbakar dan alat batu
Hampir 4.000 karyawan NASA berhenti sebagai bagian dari pembelian Trump
Astronom baru saja menangkap spiral pahatan bayi planet raksasa di luar angkasa
Sumber panas tersembunyi di Uranus baru saja mengubah apa yang kita ketahui tentang planet ini
Para pemeran dan pencipta Starfleet Academy mengangkat tutupnya di seri baru mereka
Batas kecepatan pemecahan: modulasi koherensi optik berkecepatan tinggi dengan lithium niobate
Ratusan penduduk desa Simpang Asam, Distrik Banjit: Hari ini menerima Bantuan Padi Cadangan Makanan Pemerintah (CPP) pada tahun 2025

Berita Terkait

Selasa, 29 Juli 2025 - 02:23 WIB

Makan Malam 11.000 Tahun: Mengapa Neolithians Mengangkut Babi Besar ke seluruh Pegunungan

Selasa, 29 Juli 2025 - 01:21 WIB

Apakah memasak Neanderthal dengan budaya? Instruksi mengejutkan di tulang yang terbakar dan alat batu

Senin, 28 Juli 2025 - 23:17 WIB

Hampir 4.000 karyawan NASA berhenti sebagai bagian dari pembelian Trump

Senin, 28 Juli 2025 - 21:44 WIB

Astronom baru saja menangkap spiral pahatan bayi planet raksasa di luar angkasa

Senin, 28 Juli 2025 - 20:42 WIB

Sumber panas tersembunyi di Uranus baru saja mengubah apa yang kita ketahui tentang planet ini

Senin, 28 Juli 2025 - 16:34 WIB

Batas kecepatan pemecahan: modulasi koherensi optik berkecepatan tinggi dengan lithium niobate

Senin, 28 Juli 2025 - 15:32 WIB

Ratusan penduduk desa Simpang Asam, Distrik Banjit: Hari ini menerima Bantuan Padi Cadangan Makanan Pemerintah (CPP) pada tahun 2025

Senin, 28 Juli 2025 - 15:01 WIB

BABINSA KORAMIL 05/BANJIT SERDA DENARA DELI, KUSUP Upacara Masal Pitra Yadnya Ngaben di daerah Kampung Bali Sadar Tengah, Distrik Banjit

Berita Terbaru