Sebuah kampanye diluncurkan untuk menuntut kepergian dua jurnalis Al Jazeera yang terluka di Gaza

- Redaksi

Sabtu, 16 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAZA, (Foto)

Jurnalis dan aktivis hak asasi manusia meluncurkan kampanye solidaritas pada hari Jumat untuk menuntut agar jurnalis Fadi al-Wahidi dan Ali al-Attar yang terluka segera dikirim untuk menerima perawatan medis di luar Jalur Gaza.

Anas as-Sharif, koresponden saluran Al Jazeera di Gaza utara, mengatakan bahwa kampanye tersebut diluncurkan ketika kesehatan Wahidi dan Attar memburuk, dan menambahkan bahwa mereka terluka dalam serangan Israel sekitar 40 hari yang lalu saat meliput acara lapangan di Gaza.

Sharif memperingatkan jika Wahid dan Attar tidak diizinkan meninggalkan Gaza untuk berobat, mereka akan meninggal menurut dokter di Jalur Gaza.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) meminta semua pihak Arab dan internasional untuk menekan pemerintah pendudukan Israel agar membuka penyeberangan Gaza guna memungkinkan jurnalis yang terluka melakukan perjalanan untuk perawatan medis ke luar negeri.

Dalam sambutan pers pada hari Jumat, direktur GMO Ismail Thawabta mengutuk kegigihan tentara pendudukan Israel dalam menargetkan dan membunuh jurnalis Palestina.

Thawabta menyerukan komunitas internasional dan organisasi-organisasinya untuk mengambil tindakan hukum terhadap rezim pendudukan Israel untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan perang yang sedang berlangsung dan menekan mereka untuk menghentikan genosida di Gaza.

Meskipun ada permohonan dari tiga organisasi kebebasan media, tentara Israel tidak mengizinkan Wahidi dan Attar meninggalkan Gaza.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Maison Monravel Debut Dengan Lilin Beraroma yang Menargetkan Kesehatan
“Sangat Aneh” – Fisikawan Menemukan Materi Kuantum yang Melanggar Semua Aturan
Fisikawan Telah Membuktikan Secara Matematis Alam Semesta Bukanlah Sebuah Simulasi
Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan
Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut
“Risiko Eksistensial” – AI Berkembang Lebih Cepat Dibandingkan Pemahaman Kita tentang Kesadaran
Pemilik mobil pengangkut babi yang bertuliskan SPPG dilaporkan ke polisi
Gunung Berapi Mekanis Abad ke-18 Hidup Kembali Setelah 250 Tahun

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:00 WIB

Maison Monravel Debut Dengan Lilin Beraroma yang Menargetkan Kesehatan

Minggu, 2 November 2025 - 13:29 WIB

“Sangat Aneh” – Fisikawan Menemukan Materi Kuantum yang Melanggar Semua Aturan

Minggu, 2 November 2025 - 12:58 WIB

Fisikawan Telah Membuktikan Secara Matematis Alam Semesta Bukanlah Sebuah Simulasi

Minggu, 2 November 2025 - 12:27 WIB

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan

Minggu, 2 November 2025 - 11:56 WIB

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut

Minggu, 2 November 2025 - 08:19 WIB

Pemilik mobil pengangkut babi yang bertuliskan SPPG dilaporkan ke polisi

Minggu, 2 November 2025 - 06:46 WIB

Gunung Berapi Mekanis Abad ke-18 Hidup Kembali Setelah 250 Tahun

Minggu, 2 November 2025 - 06:15 WIB

Kita Tidak Sendirian: Manusia Paling Awal Hidup Sebelah Australopithecus, Fosilnya Terungkap

Berita Terbaru

Headline

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan

Minggu, 2 Nov 2025 - 12:27 WIB

Headline

Prabowo Tak Perlu Lindungi Jokowi dan Luhut

Minggu, 2 Nov 2025 - 11:56 WIB