Indeks Keyakinan Konsumen GfK, yang merupakan barometer sentimen konsumen di Inggris, naik tiga poin di bulan November menjadi -18, menandai peningkatan yang signifikan. Semua indikator utama meningkat dari bulan ke bulan, menandakan pergeseran dalam prospek konsumen seiring dengan Golden Quarter yang penting di sektor ritel, yaitu tiga bulan terakhir tahun ini yang merupakan periode belanja Natal utama, yang mendapatkan momentum.
Peningkatan kepercayaan ini bisa menjadi sangat penting bagi pengecer independen, yang ingin memanfaatkan sentimen positif selama musim belanja Natal yang menguntungkan.
Ada apa di balik pertumbuhan ini?
Kepercayaan konsumen memainkan peran penting dalam ritel, memengaruhi segala hal mulai dari pembelian dalam jumlah besar hingga pola belanja Natal dan pemberian hadiah.
Menjelang pengumuman anggaran bulan Oktober terlihat tingkat kepercayaan yang lebih rendah, sehingga mengurangi penjualan ritel untuk bulan tersebut yang turun sebesar 0,7% menurut Kantor Statistik Nasional (ONS).
Namun, anggaran bulan November, meskipun tidak diterima secara luas oleh sektor ritel, dipandang tidak terlalu parah dari sudut pandang konsumen, sehingga membuat mereka lebih berharap terhadap situasi mereka sendiri dan dampaknya terhadap perekonomian.
Kombinasi seluruh faktor tersebut menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen. Ketika industri ritel menantikan musim Natal yang cerah setelah awal tahun yang lebih sulit, peningkatan kepercayaan konsumen ini akan menjadi pertanda baik.
Peluang untuk ritel independen
Usaha kecil dan menengah (UKM) mencakup 99% bisnis ritel di Inggris menurut laporan Pemerintah baru-baru ini mengenai industri ritel Inggris. Musim belanja Natal yang baik sangat penting bagi banyak bisnis ini, terutama setelah tahun yang penuh tantangan.
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh lembaga keuangan Capital on Tap mengungkapkan bahwa 81% konsumen Inggris berniat berbelanja dengan usaha kecil pada Natal ini. Oleh karena itu, pengecer independen mempunyai posisi yang baik untuk memperkuat posisi mereka selama periode peningkatan minat konsumen.
Charlotte Broadbent, manajer umum Faire.com, sebuah platform grosir online untuk pengecer dan merek independen mengamati, “seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen, pengecer independen memiliki peluang unik untuk menarik pelanggan baru dan menonjol dalam lanskap ritel yang kompetitif.”
Ritel mandiri memberikan nilai tambah melalui inovasi
Bereksperimen dengan lini produk baru atau berkolaborasi dengan merek baru dapat membantu pengecer independen menarik perhatian konsumen. Broadbent menekankan bahwa “memperkenalkan produk-produk segar dan unik dapat mengubah toko menjadi tujuan penemuan.”
Dengan teknologi yang memungkinkan pengadaan global melalui platform seperti Faire.com, pengecer kecil dapat menawarkan pilihan eksklusif dan terkurasi yang sesuai dengan pembeli liburan yang mencari hadiah bermakna dan bijaksana yang menawarkan sesuatu yang berbeda bagi pengecer besar.
Kekuatan strategi digital-first untuk ritel independen
Kehadiran online yang kuat sangat penting bagi pengecer independen yang ingin memaksimalkan penjualan selama musim liburan. Riset Shopify menyoroti tren yang signifikan: 61% pembeli di Inggris menjelajah online sebelum mengunjungi toko fisik, sementara 44% berencana membagi belanja liburan mereka secara merata antara online dan di dalam toko.
“Pengecer harus memastikan merek mereka menawarkan pengalaman yang lancar, baik pelanggan berbelanja di dalam toko, online, atau melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram,” kata Deann Evans, Managing Director, EMEA, di Shopify.
Media sosial, khususnya, telah menjadi alat yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan produk ke benak konsumen. Broadbent menyatakan, “Visibilitas sangatlah penting—platform sosial menawarkan cara unik untuk terhubung dengan pelanggan dan mengarahkan lalu lintas.”
Libatkan pelanggan ritel independen melalui promosi
Banyak pengecer independen menghindari acara penjualan berskala besar seperti Black Friday. 70,5% responden dalam survei yang dilakukan oleh asosiasi industri British Independent Retailers Association (BIRA) mengatakan mereka berencana memboikot acara tersebut.
Namun, di luar hiruk pikuk Black Friday dan Cyber Monday, promosi yang ditargetkan masih terbukti efektif.
“Promosi yang meningkatkan daya beli, seperti diskon multi-beli atau hadiah belanja dan menabung, memungkinkan pengecer mendorong pembelian dalam jumlah besar sekaligus memastikan pelanggan merasa mereka mendapatkan nilai yang sangat baik,” kata Broadbent.
Pentingnya komunitas untuk ritel mandiri
“Pengecer yang berpartisipasi aktif dalam komunitas lokalnya, melalui kolaborasi dengan influencer hiper-lokal atau keterlibatan dalam acara komunitas, dapat memperkuat hubungan mereka dengan audiens dan meningkatkan jumlah pengunjung.” kata Broadbent.
Memang benar, acara seperti pasar sangat bermanfaat bagi pengecer dan komunitas sehingga hal ini menjadi sorotan dalam studi House of Lords baru-baru ini tentang masa depan supermarket yang menyoroti pasar sebagai “katalis bagi merek-merek kelas atas di masa depan”.
Pengecer independen yang ingin menjangkau konsumen yang merasa lebih percaya diri dan siap membeli dapat memperoleh manfaat dari hal ini
Jalan ke depan bagi ritel independen Inggris
Meningkatnya kepercayaan konsumen menjelang musim belanja Natal merupakan peluang besar bagi pengecer independen untuk memposisikan diri mereka pada keuntungan terbaik mereka. Mereka perlu memanfaatkan teknologi, membina hubungan masyarakat, dan menawarkan produk yang khas.
Bagi bisnis ritel independen ini, fokusnya kini harus pada memanfaatkan Golden Quarter semaksimal mungkin sambil mencari cara kreatif dan inovatif untuk terus melayani pelanggan saat ini hingga tahun 2025 dan seterusnya.
NewsRoom.id