Menjelang musim perayaan, perusahaan biskuit mewah Biscuiteers membuktikan bahwa masih ada ruang untuk kreativitas dan keterlibatan langsung di dunia ritel yang sering didominasi oleh kenyamanan digital. Dikenal dengan biskuit buatan tangan yang rumit dan pengalaman merek yang mendalam, Biscuiteers semakin berhasil menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar produk—momen kreativitas dan koneksi yang tak terlupakan.
“Toko kami selalu penuh dengan pengalaman,” kata Harriet Hastings, Pendiri dan CEO. “Mereka dirancang untuk memberikan pengalaman merek yang mendalam Sekolah Lapisan Esyang kami luncurkan di Notting Hill sepuluh tahun lalu. Pengalaman icing adalah salah satu alasan orang datang dari seluruh dunia untuk mengunjungi toko kami. Mereka memberi orang-orang pemahaman yang sangat mendalam tentang merek dan apresiasi terhadap keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat es krim koleksi biskuit kami.”
Pada musim perayaan ini, permintaan akan pengalaman icing ini lebih tinggi dari sebelumnya, dengan adanya kelas dan kemitraan yang membawa bakat kreatif Biscuiteers ke khalayak yang lebih luas. Kelas pop-up di tempat-tempat ikonik seperti Natural History Museum dan Fortnum & Mason memungkinkan konsumen untuk merasakan seni membuat lapisan gula kue, sementara perlengkapan di rumah, seperti Gingerbread House yang memenangkan penghargaan, menawarkan cara untuk menghadirkan pengalaman tersebut ke dalam perayaan keluarga . “Meningkatnya popularitas pengalaman ini mencerminkan betapa banyak orang senang mempelajari keterampilan baru,” tambah Hastings.
Strategi Biscuiteers menunjukkan bahwa experiential retail tidak hanya hidup—tetapi juga berkembang di ruang khusus di mana kreativitas dan personalisasi memenuhi permintaan konsumen. Meningkatnya penjualan perlengkapan DIY merupakan bukti daya tarik untuk mengambil bagian dalam proses kreatif, terutama selama liburan, ketika tradisi dan kebersamaan menjadi pusat perhatian.
Tahun ini, Biscuiteers juga memanfaatkan peluang digital baru untuk terhubung dengan audiens mereka, bermitra dengan Pinterest pada Panduan Hadiah Liburan pertama yang dikurasi di platform tersebut. Kemitraan ini memamerkan koleksi biskuit mereka yang memukau secara visual kepada audiens yang terlibat, menyelaraskan etos merek yang penuh perhatian dan buatan tangan dengan format berbasis gambar Pinterest.
Meskipun Biscuiteers telah berhasil memanfaatkan saluran pemasaran modern, hati mereka tetap tertuju pada pengalaman tatap muka. Dengan membawa orang ke dunia kreatif melalui lokakarya dan desain khusus, mereka telah menjadi tujuan bagi mereka yang ingin memberikan—dan menciptakan—sesuatu yang istimewa.
Daripada menciptakan kembali liburan, Biscuiteers menawarkan konsumen cara untuk menambahkan sentuhan pribadi mereka, baik melalui membuat biskuit, membuat rumah roti jahe, atau sekadar berbagi hadiah yang bermakna. Dengan melakukan hal ini, mereka mengingatkan kita bahwa keajaiban musim perayaan tidak hanya terletak pada hadiahnya, tetapi juga pada waktu yang dihabiskan bersama untuk menciptakan momen abadi.
NewsRoom.id