Tarif tahunannya adalah inflasi di Amerika angka tersebut naik lagi pada bulan Desember menjadi 2,9%, kenaikan ketiga berturut-turut. Meskipun terdapat sedikit kelegaan akibat penurunan suku bunga inti, pasar memperkirakan Federal Reserve akan memperlambat laju penurunan suku bunganya. Para ekonom memperingatkan bahwa inflasi hanya akan menguat jika pemerintahan baru Trump menerapkan rezim tarif yang keras. Aksi jual mereda pasar obligasinamun imbal hasil tetap tinggi, sehingga menambah beban utang pemerintah, terutama di Inggris, dimana imbal hasil yang lebih tinggi telah mengganggu rencana fiskal pemerintah. Investor di Inggris merasa lega ketika inflasi di sana secara tak terduga melambat pada bulan Desember menjadi 2,5%,
Jaringan RisalePos.com
NewsRoom.id