Garis Atas
Konsumen Amerika melampaui ekspektasi belanja ritel pada musim liburan tahun 2024, sehingga memberikan dorongan bagi pengecer pada tahun 2025.
Fakta Penting
Penjualan ritel liburan November-Desember tumbuh “sangat tinggi” sebesar 4% dibandingkan tahun 2023 hingga mencapai rekor $994,1 miliar, menurut National Retail Federation (NRF), yang awalnya memproyeksikan pertumbuhan antara 2,5% dan 3,5%. Penjualan ritel liburan NRF tidak termasuk pengecer otomotif, gas, dan jasa makanan.
Pengecer online dan non-toko memimpin industri ini, dengan penjualan naik hampir 9%. Bahkan toko furnitur dan perabot rumah tangga, yang terendam air sepanjang tahun, naik 5,6% di musim liburan. Namun, toko bahan bangunan dan perangkat keras tetap datar.
Secara total, ritel menyumbang $5,28 triliun terhadap perekonomian AS pada tahun 2024, yang merupakan sebuah rekor baru. Penjualan meningkat 3,6% dari tahun ke tahun, membaik setelah pandemi pada tahun 2020-2022. Antara tahun 2010 dan 2019, pertumbuhan ritel rata-rata sebesar 3,6%.
NRF memperkirakan bahwa total keuntungan dapat mencapai $890 miliar pada tahun 2024, yang merupakan perkiraan keuntungan terbesar pasca-liburan, sehingga angka akhir tahun perlu disesuaikan. Pengembalian bisa mencapai 17% dari penjualan ritel, jauh di atas rata-rata 13% pada tahun 2019 hingga 2022.
Pertanyaan Besar
Bisakah konsumen AS mempertahankan belanja ritel mereka yang besar pada tahun 2025?
Kutipan Penting
“Meskipun konsumen masih relatif sehat dan terjadi peningkatan belanja yang signifikan, mereka tetap sadar anggaran.”
Latar belakang
Memasuki puncak musim belanja liburan, rumah tangga Amerika akan memiliki utang sebesar $17,9 triliun pada kuartal ketiga tahun 2024, menurut Federal Reserve Bank of New York. Utang kartu kredit, yang mendominasi belanja ritel, mencapai $1,2 triliun, naik 8,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Neil Saunders dari GlobalData mengamati dalam postingan LinkedIn bahwa data perusahaannya menunjukkan jumlah pembelian kartu kredit pada bulan Desember, khususnya yang menggunakan opsi beli-jangan-bayar-nanti (BNPL), meningkat “tajam”. Dia menambahkan bahwa lebih banyak pembelian tahun ini dilakukan dengan harga diskon, sehingga mengurangi margin pengecer.
Menangkal
Setelah meningkat pada bulan November, kepercayaan konsumen mengalami penurunan pada bulan Desember, menurut The Conference Board. Secara khusus, konsumen kurang optimis terhadap kondisi bisnis, prospek pasar tenaga kerja, dan prospek pendapatan mereka. Meskipun mereka memandang kemungkinan terjadinya resesi dalam dua belas bulan ke depan lebih kecil, namun perkiraan situasi keuangan keluarga mereka juga menjadi lebih buruk.
Apa yang Harus Diperhatikan
Saunders memperkirakan laporan pendapatan “terpolarisasi” saat pengecer menghitung hasil akhir tahun 2024. Misalnya, Jurnal Wall Street melaporkan bahwa selama tiga kuartal sebelumnya, pengecer terbesar di AS – Walmart, Amazon, dan Costco – menyumbang 17% dari penjualan ritel dan menghasilkan hampir 60% pertumbuhan penjualan ritel pada periode tersebut.
Bacaan Lebih Lanjut
Penjualan Ritel AS Mengakhiri 2024 dengan Momentum; pasar tenaga kerja dalam kondisi solid (Reuters, 16/1/2025)
Masyarakat masih menyegarkan lemari pakaian Covid mereka untuk kembali ke kantor (NBC News, 1/12/2025)
Pengecer besar menjadi lebih besar seiring perjuangan pemain kecil (Wall Street Journal, 1/2/2025)
NewsRoom.id