Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo dan Jajaran Bahas Kebijakan Strategis Devisa Hasil Ekspor Presiden Prabowo dan Jajaran Bahas Kebijakan Strategis Devisa Hasil Ekspor

- Redaksi

Rabu, 22 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya menggelar rapat terbatas membahas kebijakan terkait devisa hasil ekspor (DHE), di Istana Merdeka, Jakarta, pada (21/01/2025). (Foto: Sekretariat Presiden BPMI).

Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya menggelar rapat terbatas pada 21 Januari 2025, di Istana Merdeka, Jakarta, untuk membahas kebijakan terkait devisa hasil ekspor (DHE). Dalam keterangannya kepada awak media, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan DHE akan diterapkan secara keseluruhan 100 persen untuk jangka waktu satu tahun.

“Pemerintah dan BI (Bank Indonesia) sedang menyiapkan fasilitas berupa tarif PPH 0 persen atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan devisa hasil ekspor. Kalau biasa biasanya dikenakan pajak 20 persen, tapi untuk DHE itu 0 persen,” kata Airlangga.

Lebih lanjut Menko Perekonomian menjelaskan berbagai mekanisme yang mendukung eksportir dalam pemanfaatan DHE. Menurut dia, eksportir bisa menjadikan instrumen penempatan DHE sebagai jaminan kredit rupiah dari perbankan dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

“Jika ingin menggunakan agunan kredit rupiah back to back, eksportir dapat menggunakan instrumen penempatan DHE sebagai back to back collateral kredit rupiah dari perbankan atau LPI untuk kebutuhan rupiah dalam negeri,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, instrumen penempatan DHE sebagai agunan akan dikecualikan dari batas maksimum pemberian kredit (BMPK). Menurut Airlangga, hal tersebut tidak mempengaruhi gearing ratio perseroan.

“Penyediaan dana dengan menggunakan instrumen penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam sebagai agunan tidak akan mempengaruhi gearing ratio atau debt to equity ratio. Dan perusahaan diharapkan mampu menjaga tingkat utang dibandingkan eksportir,” imbuhnya.

Sementara bagi eksportir yang membutuhkan rupiah untuk kegiatan usahanya, Airlangga mengatakan bisa menggunakan instrumen swap dengan perbankan. Selain itu, eksportir juga dapat memanfaatkan swap valuta asing antara bank dan Bank Indonesia.

“Untuk swap valas antara bank dan BI, eksportir dapat meminta bank untuk mentransfer DHE valas milik eksportir ke dalam sell swap BI dalam hal eksportir membutuhkan rupiah untuk kegiatan usaha di dalam negeri,” lanjut Airlangga.

Selain itu, eksportir juga dapat menggunakan mata uang asing (valas) untuk keperluan pembayaran retribusi negara, pajak, royalti, dan dividen. Airlangga menjelaskan, penggunaan mata uang asing akan diperhitungkan sebagai pengurang kewajiban penempatan DHE.

Terkait kebijakan tersebut, pemerintah akan segera merevisi PP nomor 36 dan akan diterapkan mulai 1 Maret tahun ini. Dan untuk itu BI, OJK, perbankan, bea cukai akan menyiapkan sistemnya, oleh karena itu nanti kami juga akan melakukan sosialisasi. kepada pemangku kepentingan,” tegasnya. (Sekretariat Presiden BPMI/ABD)

NewsRoom.id

Berita Terkait

Dapatkan Diskon 70% Penawaran NordVPN Anda Sekarang
Prospek Ritel Positif Pada Tahun 2025, Dengan Belanja Diperkirakan Mencapai 3%
Eyes in the Sky NASA Mengungkap Krisis Polusi Udara Tersembunyi di LA
Bintang Yang Membuktikan Alam Semesta Lebih Besar Dari Yang Kita Bayangkan
Folie à Deux dan Madame Web Memimpin Pilihan Genre Terburuk untuk Razzies
MUJI Perluas Lokasi Pasar Chelsea Dengan Konsep Pasar Makanan Baru
Terobosan Metamaterial Ultra-Slim Dapat Mengubah Cara Kita Menggunakan Cahaya
“Lem Super” Rekayasa Bio-Mencetak Rekor Kekuatan Baru – Dapat Mengubah Industri senilai $50 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 16:27 WIB

Dapatkan Diskon 70% Penawaran NordVPN Anda Sekarang

Rabu, 22 Januari 2025 - 14:23 WIB

Prospek Ritel Positif Pada Tahun 2025, Dengan Belanja Diperkirakan Mencapai 3%

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:20 WIB

Eyes in the Sky NASA Mengungkap Krisis Polusi Udara Tersembunyi di LA

Rabu, 22 Januari 2025 - 12:18 WIB

Bintang Yang Membuktikan Alam Semesta Lebih Besar Dari Yang Kita Bayangkan

Rabu, 22 Januari 2025 - 11:16 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo dan Jajaran Bahas Kebijakan Strategis Devisa Hasil Ekspor Presiden Prabowo dan Jajaran Bahas Kebijakan Strategis Devisa Hasil Ekspor

Rabu, 22 Januari 2025 - 07:38 WIB

MUJI Perluas Lokasi Pasar Chelsea Dengan Konsep Pasar Makanan Baru

Rabu, 22 Januari 2025 - 06:36 WIB

Terobosan Metamaterial Ultra-Slim Dapat Mengubah Cara Kita Menggunakan Cahaya

Rabu, 22 Januari 2025 - 05:34 WIB

“Lem Super” Rekayasa Bio-Mencetak Rekor Kekuatan Baru – Dapat Mengubah Industri senilai $50 Miliar

Berita Terbaru

Headline

Dapatkan Diskon 70% Penawaran NordVPN Anda Sekarang

Rabu, 22 Jan 2025 - 16:27 WIB