Gus Sahal Kritik GP Ansor, Hancurkan Citra NU Seperti Ketua Ansor DKI

- Redaksi

Jumat, 31 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Sahal atau yang akrab disapa Gus Sahal menyoroti sikap sebagian kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang dinilainya kini kurang terbuka terhadap kritik.

Melalui akun media sosial pribadinya, Gus Sahal menuliskan dirinya tak segan-segan mengkritik, namun menyayangkan munculnya reaksi kritik yang berlebihan di kalangan NU.

Hal itu ia sampaikan melalui status Twitter atau X pribadinya @sahal_AS pada Kamis (30/10/2025).

“Bukan takut, tapi eman-eman (sayang) kenapa NU sekarang marah-marah, alergi kritik,” tulis Gus Sahal dalam unggahannya, Rabu (30/10/2025).

Menurutnya, sikap terbuka terhadap kritik sebenarnya merupakan ciri tokoh besar NU sebelumnya yang dikenal santun dan bijaksana.

“Tokoh seperti Gus Dur, Gus Mus, dan Gus Baha menjadikan NU disegani, ramah, humoris, dan menganut Islam,” lanjutnya.

Dalam unggahan tersebut, Gus Sahal juga menyinggung perilaku beberapa kader yang dinilainya dapat merusak citra organisasi.

Dia mencontohkan pernyataan keras Ketua GP Ansor DKI Jakarta yang mengancam akan melakukan kekerasan.

“Yang merusak citra NU ibarat Ketua Ansor DKI yang mengancam akan tebas dan bakar gedung, tapi dibiarkan saja,” dia menulis.

Gus Sahal lantas mengajak warga NU untuk introspeksi diri agar organisasi tersebut tidak kehilangan nilai-nilai dasar yang diwarisi para pendiri dan kiai sebelumnya.

“Introspeksi saja, jangan diingkari,” dia menyimpulkan.

GP Ansor: Samakah dengan NU?

Pernyataannya merujuk pada postingan Gerakan Pemuda Ansor melalui Twitter resminya @Official_Ansor pada Kamis (30/10/2025).

Dalam postingannya, Karang Taruna NU menegaskan, NU tetap konsisten menjaga keseimbangan kehidupan beragama dan berbangsa.

“Apakah NU Begitu Takut?” tulis admin @Official_Ansor pada Kamis (30/10/2025).

“NU baru berdiri di tempat yang sama sejak 1 abad yang lalu, sejak tahun 1926. Berdiri di tengah perbedaan dan keberagaman,” dia menambahkan.

Dalam pernyataannya tersebut, GP Ansor menegaskan, NU tetap teguh menjembatani agama dan kebangsaan sesuai dengan prinsip hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman).

NU juga disebut selalu berupaya menumbuhkan kemaslahatan umat dan menjaga akal sehat di tengah hiruk pikuk penafsiran keyakinan dan kepentingan.

“NU tidak berebut pengaruh, kami menjaga keseimbangan republik agar tetap waras,” dia menambahkan.

GP Ansor juga menyebut adanya pihak-pihak yang dianggap 'NU-fobia', yakni pihak yang merasa terganggu ketika NU mulai bersuara atau beraktivitas di ruang publik.

Anehnya, setiap NU mulai bergerak, selalu saja ada yang gemetar. Hingga muncul NU-phobia, ujarnya. tulis akun tersebut.

Dalam postingannya tersebut, GP Ansor menegaskan, kekuatan NU bukan pada kekuasaan atau pengaruh politik, melainkan pada jamaahnya, pesantren, dan komitmen menjaga kebangsaan dengan sikap moderasi, i'tidal, tawassuth, tawazzun, dan amar ma'ruf nahi munkar.

“Kalau menakutkan, mungkin yang menakutkan bukan NU, tapi gambaran Indonesia tanpa NU menjaga peradabannya,” dia menutup.

Ketua GP Ansor Ancam Potong Pegawai Trans 7

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yakin menjadi sorotan publik setelah pidatonya di depan kantor Trans7 viral di media sosial.

Dalam orasinya, Ainul mengkritisi konten tayangan Trans7 yang dinilai menyinggung ulama Nahdlatul Ulama (NU).

Ainul yang hadir bersama anggota GP Ansor dan Banser, sayap organisasi NU, menyampaikan ancaman kontroversial terhadap pegawai Trans7.

Dalam keterangannya, Ainul mengatakan, “darah halal” bagi mereka yang menghina kyai, ulama, atau NU.

Menurut Ainul, salah satu tugas GP Ansor dan Banser adalah membina kyai, ulama, dan pesantren.

Ia menilai tindakan Trans7 melalui beberapa tayangan telah menghina tokoh NU sehingga ia meminta teguran keras kepada pihak terkait.

Trans7 melalui tayangannya telah menghina para kyai dan ulama Nahdlatul Ulama, kata Ainul dalam sambutannya.

Dalam orasinya, Ainul juga menekankan sejarah panjang perjuangan Ansor dan Banser mempertahankan republik.

Ia mengingatkan pegawai Trans7 atas pengorbanan ribuan kadernya.

“Adik-adik Trans7, kalian ingat sejarah. Ribuan anak Ansor dan Banser gugur memperjuangkan republik ini. Kalian ada karena Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

Pernyataan Ainul kemudian menuai kontroversi karena menyamakan kejadian saat ini dengan pembantaian anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965-1966.

Ia menegaskan, ancaman tersebut dilakukan dalam rangka menjaga harkat dan martabat ulama NU.

“Jangan sampai kader Banser menggorok leher, seperti kader Banser menggorok PKI. Darahmu halal kalau mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama,” kata Ainul.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tak Pernah Lulus SMA
Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan
Silakan Antar ke Alamat Ini
Avolta Mengatasi Penjualan Amerika Utara yang Datar Seiring Pertumbuhan Global Mencapai 5%
Desert Berry yang Tidak Diketahui Ini Bisa Menyimpan Rahasia Mengobati Diabetes, Kata Para Ilmuwan
Denyut Otak Tersembunyi Ini Dapat Memprediksi Demensia
Kalau benar, Pertamina harus bertanggung jawab!
Chanel Memilih Korea Selatan Untuk Pop-Up Liburan Terbesar Di Bandara Asia-Pasifik

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tak Pernah Lulus SMA

Jumat, 31 Oktober 2025 - 14:28 WIB

Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:26 WIB

Silakan Antar ke Alamat Ini

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:22 WIB

Avolta Mengatasi Penjualan Amerika Utara yang Datar Seiring Pertumbuhan Global Mencapai 5%

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:51 WIB

Desert Berry yang Tidak Diketahui Ini Bisa Menyimpan Rahasia Mengobati Diabetes, Kata Para Ilmuwan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 09:18 WIB

Kalau benar, Pertamina harus bertanggung jawab!

Jumat, 31 Oktober 2025 - 07:45 WIB

Chanel Memilih Korea Selatan Untuk Pop-Up Liburan Terbesar Di Bandara Asia-Pasifik

Jumat, 31 Oktober 2025 - 07:14 WIB

Lumba-lumba yang Terdampar Menunjukkan Kerusakan Otak Seperti Alzheimer

Berita Terbaru

Headline

Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan

Jumat, 31 Okt 2025 - 14:28 WIB

Headline

Silakan Antar ke Alamat Ini

Jumat, 31 Okt 2025 - 13:26 WIB