Berubah Warna 3 Kali dan Berakselerasi Secara Misterius, Komet Antarbintang 3I/ATLAS Ungkap Perilaku Aneh

- Redaksi

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Komet antarbintang 3I/ATLAS kemungkinan akan menghasilkan warna kebiruan setelah mengalami peristiwa cerah yang cepat dan tidak terduga saat bersembunyi di balik Matahari.

Ini adalah ketiga kalinya para ahli mencatat potensi perubahan warna komet—tetapi sejauh ini belum ada yang permanen.

Komet 3I/ATLAS, objek antarbintang ketiga yang diketahui mengunjungi Tata Surya kita, terlihat meluncur menuju Matahari dengan kecepatan lebih dari 130.000 mph (210.000 km/jam) pada awal Juli.

Dikutip dari Live Science, komet ini berpotensi menjadi komet tertua yang pernah dilihat dan kemungkinan besar terlempar dari sistem bintang asalnya, di suatu tempat di perbatasan Bima Sakti, lebih dari 7 miliar tahun yang lalu.

Sejak itu, ia telah berlayar melalui ruang antarbintang, sebelum bertemu dengan Tata Surya kita.

Selain itu, tim peneliti lain mendeteksi tanda-tanda percepatan non-gravitasi pada komet tersebut saat mendekati titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion).

Objek antarbintang ketiga yang dikonfirmasi ini telah menjadi sorotan sejak pertama kali ditemukan pada 1 Juli oleh ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System).

Dengan kecepatan dan eksentrisitasnya yang ekstrem, komet ini dipastikan berasal dari luar Tata Surya, menyusul 1I/'Oumuamua dan 2I/Borisov.

Misteri Warna Biru dan Akselerasi di Balik Matahari Ketika 3I/ATLAS mendekati perihelion pada tanggal 29 Oktober, komet tersebut terhalang oleh teleskop Bumi.

Namun para astronom berhasil mengamatinya menggunakan pesawat luar angkasa seperti STEREO, SOHO, dan satelit cuaca GOES-19.

Hasil pengamatan tersebut mengungkap fakta mengejutkan: komet tersebut bersinar secara signifikan hingga sekitar magnitudo 9.

“Salah satu temuan utamanya adalah fotometri warna menunjukkan komet tersebut jauh lebih biru dibandingkan Matahari,” kata peneliti, dikutip IFL Science.

Namun, penyebab kecerahan yang cepat ini masih menjadi misteri, jauh melebihi tingkat kecerahan komet awan Oort pada umumnya.

Seiring dengan perubahan warna tersebut, pengamatan yang dilaporkan oleh Davide Farnoccia, seorang insinyur navigasi di Jet Propulsion Laboratory NASA, menunjukkan bahwa komet tersebut menunjukkan tanda-tanda “percepatan non-gravitasi” atau percepatan yang tidak hanya disebabkan oleh gravitasi.

Avi Loeb, astronom Harvard, menjelaskan percepatan non-gravitasi ini diukur pada jarak perihelion 3I/ATLAS sebesar 1,36 unit astronomi (sekitar 203 juta kilometer).

Bukan Serangan Alien, Tapi Perilaku Komet yang Tidak Biasa

Meski fenomena percepatan non-gravitasi telah memicu spekulasi liar—termasuk hipotesis alien yang dikemukakan Avi Loeb—hampir semua astronom menolak spekulasi tersebut.

Akselerasi non-gravitasi malah dianggap sebagai bukti lebih lanjut dari perilaku komet yang tidak biasa.

Percepatan ini terjadi karena komet mulai mengeluarkan gas secara signifikan saat mendekati Matahari sehingga menyebabkan hilangnya massa.

Dorongan dari gas yang dikeluarkan inilah yang menghasilkan percepatan tambahan.

Loeb menjelaskan, jika kecepatan emisi gas termal komet beberapa ratus meter per detik, komet akan kehilangan sekitar sepersepuluh massanya selama perihelion.

“Kehilangan massa yang begitu besar seharusnya dapat dideteksi dalam bentuk gumpalan gas besar di sekitar 3I/ATLAS selama beberapa bulan mendatang, November dan Desember 2025,” tulis Loeb dalam postingan blognya.

Misteri yang Belum Terpecahkan

Kabar baiknya adalah wahana JUICE (Badan Antariksa Eropa) yang menuju Jupiter mungkin dapat mendeteksi hilangnya massa ini pada awal November.

Sebuah tim peneliti yang menggunakan observatorium surya menyimpulkan bahwa pelepasan gas secara signifikan mungkin terjadi, memperkuat bukti perilaku komet yang menarik.

“Alasan kecerahan cepat 3I, yang jauh melebihi tingkat kecerahan sebagian besar komet awan Oort pada jarak yang sama, masih belum jelas,” tambah tim tersebut.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa percepatan ini mungkin terkait dengan terhambatnya sublimasi air (H2O) karena pendinginan dari sublimasi karbon dioksida (CO2), yang tetap dominan pada jarak tertentu.

Karena ini hanya objek antarbintang ketiga yang dikonfirmasi, masih banyak misteri yang harus dipecahkan.

“Tanpa penjelasan fisik yang pasti, prospek perilaku 3I pascaperihelion masih belum pasti,” tim menyimpulkan.

“Pengamatan lebih lanjut mungkin dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih pasti mengenai perilaku komet tersebut.”



NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Mengungkap Sel Kekebalan Tubuh yang Dapat Menyimpan Rahasia Memperlambat Penuaan
Suplemen Tidur Populer Bisa Membahayakan Jantung Anda, Dokter Memperingatkan
KPK Ungkap Uang Pungli Gunakan Uang Pungli untuk Liburan ke Malaysia, Brazil, dan Inggris
UI Tidak Menghasilkan Uang Seperti Korporasi
Kunci Sukses Black Friday? Pengaturan Waktu dan Bantuan dari Gen AI
Ahli Kimia Menemukan Cara Baru yang Tak Terduga dalam Menggunakan DNA
Misteri Terpecahkan: Para Ilmuwan Menemukan Mengapa Sel Surya Perovskit “Mencair”
Paddington Dan Kekuatan Bercerita Generasi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 12:34 WIB

Ilmuwan Mengungkap Sel Kekebalan Tubuh yang Dapat Menyimpan Rahasia Memperlambat Penuaan

Kamis, 6 November 2025 - 12:03 WIB

Suplemen Tidur Populer Bisa Membahayakan Jantung Anda, Dokter Memperingatkan

Kamis, 6 November 2025 - 11:32 WIB

KPK Ungkap Uang Pungli Gunakan Uang Pungli untuk Liburan ke Malaysia, Brazil, dan Inggris

Kamis, 6 November 2025 - 11:01 WIB

UI Tidak Menghasilkan Uang Seperti Korporasi

Kamis, 6 November 2025 - 08:57 WIB

Kunci Sukses Black Friday? Pengaturan Waktu dan Bantuan dari Gen AI

Kamis, 6 November 2025 - 07:55 WIB

Misteri Terpecahkan: Para Ilmuwan Menemukan Mengapa Sel Surya Perovskit “Mencair”

Kamis, 6 November 2025 - 06:53 WIB

Berubah Warna 3 Kali dan Berakselerasi Secara Misterius, Komet Antarbintang 3I/ATLAS Ungkap Perilaku Aneh

Kamis, 6 November 2025 - 04:50 WIB

Paddington Dan Kekuatan Bercerita Generasi

Berita Terbaru

Headline

UI Tidak Menghasilkan Uang Seperti Korporasi

Kamis, 6 Nov 2025 - 11:01 WIB