Pendiam, Korban Bully dan Suka Video Gore

- Redaksi

Jumat, 7 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA ACE – Terduga pelaku ledakan di SMAN 72, Kepala Gading, Jakarta Utara diketahui berusia 17 tahun. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terduga pelaku merupakan pelajar SMAN 72 Jakarta.

Kompas.com membenarkan kejadian ledakan tersebut kepada tiga siswa SMAN 72 yang datang ke Rumah Sakit Islam (RS) Cempaka Putih pada Jumat malam.

Ketiganya yakni K (17), R (16) dan M (17) sedang menjenguk temannya yang menjadi korban ledakan di sekolah.

K mengatakan, ia dan rekan-rekannya menduga pelakunya adalah pelajar yang fotonya tersebar di dekat senjata usai ledakan terjadi.

Kecurigaannya karena hanya siswa tersebut yang berada di dekat senjata. Namun ketiga siswa tersebut enggan membeberkan nama siswa yang dimaksud.

K hanya mengatakan, terduga pelaku merupakan siswa kelas XII IPS.

“Aku kenal dia sejak TK. Dia satu tahun lebih tua dariku,” kata K.

Saat kecil anak-anaknya cukup ceria dan sering bermain bersama. Namun ketika beranjak dewasa, siswa ini dikenal pendiam.

Meski begitu, K masih sering bertukar sapa dengan siswa tersebut.

Puncak bulan bahasa

K mengungkapkan, seniornya sempat menanyakan kapan puncak peringatan Bulan Bahasa.

Kebetulan K sebenarnya menjadi pembawa acara pada tanggal 10 November 2025.

“Dia dua kali tanya ke saya tentang puncak bulan bahasa. Saat ditanya, saya tidak berpikir apa-apa. Hanya kasih tahu tanggalnya,” ujarnya.

K mengaku tak tahu menahu soal pemberitaan pelajar yang diduga pelaku ledakan itu kerap menjadi sasaran perundungan. Sebab, K tidak begitu mengenal banyak siswa kelas XII.

Korban bullying dan menyukai video gore

Sementara itu, menurut siswa lainnya, R (16), mengaku sudah beberapa kali mendengar terduga pelaku kerap mendapat perundungan dari teman sekelasnya.

“Aku dengar dia di-bully. Dia juga dikenal pendiam. Dia sering diam saja di kelas,” kata Raka.

“Tapi akhir-akhir ini kita tidak tahu apakah dia di-bully lagi atau tidak,” lanjutnya.

Berdasarkan kabar yang didengar R dari sejumlah teman sekelas terduga pelaku, yang bersangkutan punya kebiasaan menonton video gore.

Video gore merupakan salah satu genre video yang menampilkan kekerasan fisik.

“Dia suka nonton video gore, menurut teman-temannya,” kata R.

Menurut siswa lainnya, N (16), ledakan di sekolahnya terjadi saat sedang melaksanakan salat Jumat. Tepatnya pada saat imam sedang berkhotbah.

M mendengar tiga kali dentuman saat kejadian itu terjadi.

Menurut dia, dentuman paling keras berasal dari dalam masjid. Kemudian dua ledakan lainnya terjadi di sekitar masjid.

“Satu ledakan terjadi di masjid terbesar. Dua ledakan terjadi di sekitar masjid,” kata M.

Saat ledakan terjadi, M dan R sedang berada di dalam masjid. Namun keduanya berada di sisi jauh ledakan yang terjadi di tengah masjid.

Meski begitu, M bisa mencium bau dari titik ledakan yang menurutnya seperti bau petasan.

“Menurut saya seperti petasan modifikasi. Asapnya banyak. Baunya seperti petasan,” kata M.

Ledakan paling besar terjadi di tengah karena korban paling parah saat salat berada di tengah masjid, imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan ledakan terjadi di kawasan SMAN 72 Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.

Ledakan terjadi saat salat Jumat di masjid lingkungan sekolah.

Penyebab ledakan belum diketahui.

Sebanyak 55 korban telah dilarikan ke RS Islam Jakarta dan RS Yarsi untuk mendapat perawatan medis.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Keributan hebat! Brigadir Yuli Setyabudi, polisi sekaligus pembuat konten, menggelapkan puluhan mobil sewaan
Pelajar di Tangerang Diperas Mantan Pacar Senilai Puluhan Juta, Ancam Sebarkan Rekaman VCS
Bagaimana Koleksi Liburan Menjadi Ujian Kesetiaan Modern
Selamat tinggal, gigi berlubang? Ilmuwan Baru Saja Menemukan Cara Menumbuhkan Kembali Enamel Gigi
7 Kebiasaan Sehat Ini Dapat Membuat Otak Anda Lebih Muda, Studi Mengungkapkan
Rismon Tak Kalah Jadi Tersangka, Pamer Buku 'Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA'
Bagaimana Puisi Abad Pertengahan Menipu Sejarawan Tentang Kematian Hitam selama 700 Tahun
Mencairnya Es Antartika Kuno Memicu Reaksi Berantai 9.000 Tahun Lalu

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 01:47 WIB

Keributan hebat! Brigadir Yuli Setyabudi, polisi sekaligus pembuat konten, menggelapkan puluhan mobil sewaan

Sabtu, 8 November 2025 - 01:16 WIB

Pelajar di Tangerang Diperas Mantan Pacar Senilai Puluhan Juta, Ancam Sebarkan Rekaman VCS

Jumat, 7 November 2025 - 23:43 WIB

Bagaimana Koleksi Liburan Menjadi Ujian Kesetiaan Modern

Jumat, 7 November 2025 - 23:11 WIB

Selamat tinggal, gigi berlubang? Ilmuwan Baru Saja Menemukan Cara Menumbuhkan Kembali Enamel Gigi

Jumat, 7 November 2025 - 22:41 WIB

7 Kebiasaan Sehat Ini Dapat Membuat Otak Anda Lebih Muda, Studi Mengungkapkan

Jumat, 7 November 2025 - 21:39 WIB

Rismon Tak Kalah Jadi Tersangka, Pamer Buku 'Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA'

Jumat, 7 November 2025 - 19:35 WIB

Bagaimana Puisi Abad Pertengahan Menipu Sejarawan Tentang Kematian Hitam selama 700 Tahun

Jumat, 7 November 2025 - 19:04 WIB

Mencairnya Es Antartika Kuno Memicu Reaksi Berantai 9.000 Tahun Lalu

Berita Terbaru

Headline

Bagaimana Koleksi Liburan Menjadi Ujian Kesetiaan Modern

Jumat, 7 Nov 2025 - 23:43 WIB