– Isu dugaan ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) terus memanas.
Anggota tim pembongkaran ijazah Jokowi (Bon Jowi), Lukas Warso, baru-baru ini melontarkan pernyataan pedas terhadap sosok presiden ke-7 RI tersebut.
Lukas mengatakan, Jokowi psikopat jika memiliki ijazah asli namun sengaja tidak diperlihatkan ke publik.
Lukas awalnya mengaku tak terlalu mempermasalahkan isu tersebut saat pertama kali diangkat oleh Bambang Tri Mulyono.
Saat itu, Bambang Tri menggugat ijazah Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2022.
Namun Lukas mulai tertarik meneliti isu tersebut pada April 2025 setelah kader PSI Dian Sandi Utama mengunggah foto ijazah Jokowi.
Ijazah Jokowi yang diunggah Dian Sandi pun dikuliti Roy Suryo Cs.
“Dari proses yang saya amati dan lakukan beberapa bulan terakhir mengenai keaslian Jokowi, persentase Jokowi yang tidak punya ijazah semakin meningkat. Jadi dulu di era Bambang Tri saya masih tidak peduli. Saya mulai tertarik setelah April itu setelah Dian Sandi Utama memposting ijazah Jokowi,” kata Lukas seperti dikutip dari YouTube TV Justice Forum, Selasa (18/11/2025).
Ada kemungkinan, tapi…
Lukas mengatakan kemungkinan Jokowi benar-benar memiliki ijazah tersebut masih terbuka.
Namun dari seluruh proses yang diikutinya, Lukas melihat peluang tersebut sangat kecil.
“Saya ingin melibatkan diri dalam proses wacana ini, tapi saya sebagai jurnalis juga ingin tahu. Jadi, mungkinkah Jokowi punya ijazah? Saya selalu menjawab, kemungkinan itu selalu ada. Tapi, melihat proses saat ini, kecil kemungkinannya,” ujarnya.
Disebut psikopat
Lukas pun melontarkan pernyataan mengejutkan.
Ia menyinggung sisi psikologis Jokowi jika memang memiliki ijazah asli namun sengaja tidak dipamerkan ke publik.
“Kalau benar Jokowi punya ijazah, pengamatan psikologis saya, Jokowi punya ijazah itu dan itu asli tapi tidak mau tunjukan, berarti dia punya masalah psikopat. Jadi dia ingin berkarya untuk bangsa ini, negara ini. Dia punya ijazah tapi dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Menariknya, teori ini diyakini banyak orang, termasuk beberapa akademisi.
“Tapi sejujurnya banyak yang percaya. Bahkan ada beberapa profesor yang percaya dengan teori bahwa kita sedang dipermainkan oleh Jokowi,” jelasnya.
NewsRoom.id








