-Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diminta segera duduk bersama di ruang dialog. Tujuannya, menurut kritikus politik Faizal Assegaf, adalah untuk meredam ketegangan politik di tingkat elite yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terkait penanganan isu sensitif, khususnya dugaan pemalsuan ijazah yang masih berlangsung.
Pernyataan itu disampaikan Faizal kepada Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie usai menemui awak media di kantornya di Jakarta, Jumat 21 November 2025.
Menurut Faizal, dialog antar elite di level tertinggi sangat mendesak.
“Dialog di tingkat tertinggi diperlukan agar masyarakat melihat tidak ada campur tangan politik dalam proses peradilan. Sekaligus, mediasi antar elit dapat memperkuat independensi proses hukum,” kata Faizal.
Faizal mengajak wacana publik tidak dialihkan ke konten sensasional atau kepentingan politik tertentu. Faizal menekankan pentingnya menjaga komunikasi politik tetap terbuka dan tidak terputus.
Ia pun meminta kedua tokoh utama tersebut untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besar.
Kedua tokoh tersebut harus tampil menunjukkan kenegarawanan. Kepentingan negara harus di atas kepentingan politik, kata Faizal.
Faizal memastikan penyelesaian kasus dugaan pemalsuan ijazah harus tetap berada di pengadilan. Namun stabilitas masyarakat harus menjadi prioritas, sehingga ruang komunikasi politik harus tetap terbuka.
Di akhir keterangannya, Faizal Assegaf menyampaikan dukungan penuhnya terhadap Komisi Reformasi Polri.
“Kami mendukung langkah Komisi Reformasi Polri untuk menjadi lembaga yang mampu bekerja profesional dan bebas dari tekanan politik dalam menangani permasalahan sensitif publik.”
NewsRoom.id








