– Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan usai tampil aktif dalam rangkaian Indonesia–Africa CEO Forum di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025).
Tak hanya menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris yang viral di media sosial, Gibran juga mengumumkan kebijakan bebas visa Indonesia-Afrika Selatan, sekaligus menunjukkan gaya diplomasi yang lebih cair dan interaktif.
Berikut fakta penting kemunculan Gibran dalam kunjungan resmi tersebut:
Gibran Umumkan Kebijakan Bebas Visa Indonesia–Afrika Selatan
Salah satu poin yang paling menyita perhatian dari pidato Gibran adalah pengumuman bahwa Indonesia dan Afrika Selatan telah sepakat untuk menerapkan kebijakan bebas visa bagi warganya.
Kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat kunjungan kenegaraan di Jakarta, Oktober 2025.
“Kedua Presiden sepakat untuk bebas visa masuk. Jadi menurut saya ini kabar baik bagi kalian semua,” kata Gibran disambut tepuk tangan delegasi.
Kebijakan ini disebut-sebut sebagai langkah memperkuat hubungan ekonomi, investasi, dan mobilitas antar negara.
Pertama Kali Melangkah ke Afrika Selatan, Gibran Aktif Menyapa Para Delegasi
Sebelum keluar ruangan, Gibran terlihat berkeliling menyapa peserta forum yang duduk membentuk huruf U. Mengenakan jas berwarna gelap dengan dasi biru muda dan peci hitam, ia menyapa para delegasi satu per satu.
Dalam interaksinya, Gibran mengaku ini merupakan kunjungan pertamanya ke Afrika Selatan.
“Iya, ini pertama kalinya saya ke Afrika Selatan,” ujarnya saat berbincang dengan salah satu delegasi.
Gibran pun memperkenalkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto kepada peserta forum yang ditemuinya
Pidato Bahasa Inggris Gibran Viral, Tuai Pujian dan Kritik
Pidato Gibran yang disampaikan penuh percaya diri dalam bahasa Inggris itu viral dan ramai diperbincangkan warganet. Ada pula yang memberikan pujian karena dinilai lebih mulus dibandingkan ayahnya, Presiden Jokowi.
Namun tak sedikit pula yang menyindir kelancaran itu terjadi karena Gibran membaca teks tersebut tanpa sesi tanya jawab.
Terlepas dari pro dan kontra, pidato ini merupakan salah satu penampilan internasional Gibran yang paling disorot sejak menjabat sebagai wakil presiden.
Tegaskan Komitmen Indonesia Perluas Investasi di Afrika
Dalam sambutannya, Gibran menegaskan Indonesia berkomitmen untuk memperluas investasi asing di Afrika Selatan, khususnya sektor pertanian dan energi. Ia menyebut Afrika Selatan sebagai mitra strategis dan pintu masuk penting bagi ekspansi Indonesia ke pasar Afrika.
“Indonesia menawarkan sumber daya manusia, kapasitas industri, teknologi, dan jaringan manufaktur yang dapat diakses oleh mitra di Afrika,” kata Gibran.
Pernyataan tersebut menegaskan arah politik luar negeri pemerintahan Prabowo yang ingin mempererat hubungan Asia-Afrika di bidang ekonomi.
Apresiasi Penandatanganan MoU Industri Strategis
Gibran juga mengapresiasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Afrika Selatan mengenai industri strategis. Ia menyebut Afrika sebagai 'benua masa depan' dan menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi bagian dari pembangunan tersebut.
“Afrika berkembang pesat dan penuh potensi. Afrika adalah masa depan dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” kata Gibran.
Dorongan Presiden Prabowo untuk Percepatan Implementasi Kerjasama
Pidato Gibran ini juga merupakan tindak lanjut pernyataan Presiden Prabowo sebelumnya. Usai bertemu Presiden Ramaphosa di Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya percepatan implementasi berbagai perjanjian kerja sama yang telah disepakati, mulai dari ekonomi, pertahanan, hingga mobilitas antar negara.
Kebijakan bebas visa merupakan salah satu hasil nyata dari dorongan tersebut.
Jika selama ini Gibran banyak menjadi sorotan karena kontroversi politik dalam negeri, kehadirannya di Afrika Selatan menunjukkan sisi berbeda. Ia tampil lebih komunikatif, berinisiatif menyambut delegasi, dan aktif memperkenalkan pejabat Indonesia lainnya.
Sikap tersebut dipandang sebagai upaya membangun citra diplomasi yang lebih bersahabat dan personal, sesuatu yang jarang terlihat pada wakil presiden sebelumnya.
Meski dinilai positif, pidato Gibran di KTT G20 Afrika Selatan masih banyak dikritik. Misalnya saja ekspresi wajah yang dianggap kurang bersahabat, penggunaan teks tuturan dan kemampuan berbahasa asing masih ditonjolkan dan sering dibandingkan.
NewsRoom.id








