– Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti keberadaan bandara di kawasan pertambangan Morowali, Sulawesi Tengah.
Usai mengikuti pelatihan terpadu TNI bersama sejumlah instansi tahun 2025, Sjafrie menilai keberadaan bandara tanpa kehadiran otoritas negara merupakan anomali yang dapat mengancam stabilitas dan kedaulatan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan keterangan resmi di laman Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bandara-bandara yang disorot berlokasi di dekat jalur laut strategis, yakni ALKI II dan ALKI III yang merupakan jalur internasional penting untuk navigasi dan perdagangan.
Menteri Pertahanan Sjafrie menegaskan, keberadaan fasilitas strategis tanpa kendali negara dapat menimbulkan celah hukum dan kerentanan terhadap kedaulatan ekonomi dan keamanan nasional. Ia mendorong deregulasi, peningkatan pengawasan, dan penumpukan kekuatan pertahanan pada titik-titik kritis.
“Republik ini tidak bisa republik di dalam republik. Segala ketentuan harus kitategakkan tanpa melihat latar belakang, dari mana pun,” tegas Sjafrie, dikutip Rabu (26/11/2025).
Ia juga menegaskan, negara tidak akan berhenti menindak segala aktivitas ilegal yang merugikan kekayaan negara, termasuk praktik penambangan ilegal seperti yang terjadi di Bangka.
Menhan memastikan seluruh temuan di Morowali akan dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai dasar penataan dan penyempurnaan kebijakan nasional.
NewsRoom.id









