Wali Kota Sibolga Hilang Kontak Sejak Bencana, Posisi Terakhir Terjebak Longsor di Tapteng

- Redaksi

Jumat, 28 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Keberadaan Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik masih misterius setelah dikabarkan hilang kontak hingga Kamis (27/11/2025) malam. Komunikasi dengannya terputus sejak dilaporkan terjebak longsor di kawasan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (25/11/2025) sore.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kawasan tersebut kini terisolasi akibat banjir besar dan tanah longsor yang memutus akses jalan dan jaringan komunikasi.

Ketua DPP NasDem Teritorial Sumatera I (Sumut-Aceh), Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan pihaknya terus berupaya mencari informasi dan menjalin kontak dengan Syukri. Namun segala upaya komunikasi yang dilakukan hingga saat ini belum membuahkan hasil. Keterbatasan situasi di lapangan membuat sulitnya memastikan kabar terkini terkait Syukri.

Bakhtiar menjelaskan, Syukri awalnya berada di Medan sebelum bencana besar melanda Tapanuli Tengah dan Sibolga. Begitu mendapat laporan kondisi cuaca ekstrem, Syukri disebut langsung bergegas kembali ke kawasannya.

Senin malam dia mendapat kabar curah hujan tinggi di Sibolga, lalu dari Medan langsung pulang ke Sibolga, kata Bakhtiar, dikutip dari iNews Medan, Jumat (28/11/2025).

Menurut Bakhtiar, komunikasi terakhir dengan Syukri terjadi pada Selasa pagi (25/11). Saat itu panggilan telepon tersebut belum dibalas, sebelumnya Syukri hanya sempat mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp. Dalam pesan tersebut, ia menyampaikan kondisinya saat terjebak di kawasan Sitahuis dan kesulitan mencari sinyal.

“Dia mengirim pesan tentang kondisi yang terjebak di Sitahuis, dan di sana tidak ada jaringan,” kata Bakhtiar.

Pesan singkat ini merupakan komunikasi terakhir yang diterima sebelum keberadaan Wali Kota Sibolga tak terpantau lagi. Sejak saat itu, berbagai upaya menghubungi nomor ponsel Syukri selalu gagal.

Bakhtiar mengatakan, dalam tangkapan layar percakapan yang diperlihatkannya, Syukri terakhir kali mengirimkan pesan sekitar pukul 11.10 WIB, Selasa. Saat itu, Syukri mengaku tidak bisa menuju Sibolga karena akses jalan terhalang banjir dan longsor. Jalan pulang ke Tapanuli Utara dikabarkan tidak bisa diakses karena terkena bencana serupa.

Kondisi tersebut membuat keberadaan Wali Kota Sibolga semakin sulit dilacak secara pasti. Selain faktor geografis yang parah, wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga juga mengalami pemadaman listrik total di banyak titik. Jaringan seluler juga lumpuh sehingga masyarakat di wilayah terdampak hampir tidak memiliki alat komunikasi.

“Saya baru bisa menghubungi keluarga saya di Tapteng setelah ada kerabat yang menggunakan Starlink. Makanya banyak informasi di media sosial yang datang dari orang-orang yang berada di luar daerah atau punya akses ke Starlink,” ujarnya.

Situasi ini menjelaskan mengapa informasi resmi dari daerah yang terkena bencana sering kali terlambat diterima oleh masyarakat.

Bakhtiar menambahkan, sebagian besar pemberitaan yang beredar mengenai banjir dan tanah longsor di Tapanuli Tengah dan Sibolga berasal dari warga yang terhubung dengan jaringan di luar zona pemadaman listrik. Hal ini juga berdampak pada lambatnya mendapatkan update mengenai keberadaan Wali Kota Sibolga. Koordinasi bantuan dan pemantauan lapangan sangat bergantung pada pihak-pihak yang mempunyai akses internet satelit.

Di tengah keterbatasan tersebut, Bakhtiar berharap besar agar Syukri dan seluruh warga terdampak tetap selamat. Ditegaskannya, doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai pihak untuk masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja baik Wali Kota maupun seluruh warga Sibolga dan Tapanuli Tengah, ujarnya.

Hingga Kamis (27/11) malam, informasi yang beredar hanya sebatas komunikasi terakhir dan lokasi Syukri dikabarkan terjebak. Pejabat dan pihak terkait terus berupaya mengumpulkan data dari berbagai sumber terpercaya. Masyarakat masih menunggu kabar pasti mengenai keberadaan Wali Kota Sibolga di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda Sitahuis dan sekitarnya.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Gulma Anda Mungkin Tidak Sekuat yang Tertulis di Label, Temuan Para Ilmuwan
Ilmuwan Mengidentifikasi “Tujuan” Kesadaran Evolusioner
Banda Aceh Tetapkan Status Darurat, Sejumlah Pejabat Sidak Lokasi Banjir dan Korban
Mister Paradise East Village Akan Melakukan Debut JFK Di Terminal JetBlue
Metode Pengajaran Berusia 100 Tahun yang Mengalahkan Prasekolah Modern (dan Menghemat Uang)
Titik Merah Kecil di Luar Angkasa Mungkin Merupakan Monster Kosmik Jenis Baru
Banjir dan Longsor Meluas, Aceh Dinyatakan Darurat Bencana
Jejak Kepemilikan IMIP Hingga Mayoritas Saham Dikuasai Investor Tiongkok