–Kepala BNPB Suharyanto baru saja meminta maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu saat kunjungan pertamanya ke lokasi bencana banjir bandang di Desa Aek Garoga, Batangtoru, Minggu (30/11/2025).
Belum ada pernyataan permintaan maaf Kepala BNPB kepada warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi terkait pernyataannya yang menyebut bencana di tiga wilayah tersebut hanya menakutkan di media sosial.
Suharyanto mengaku kaget dan tak menyangka dampaknya bisa seperti itu di Aek Garoga, Batangtoru.
“Tasel saya kaget, saya tidak menyangka akan seperti ini. Mohon maaf Pak Bupati. Bukan berarti kami tidak peduli,” ujarnya di lokasi banjir bandang di Desa Aek Garoga, Batangtoru, Minggu.
Kepala BNPB baru saja berkunjung ke Desa Aek Garoga pada Minggu kemarin pasca bencana banjir bandang yang terjadi Selasa (25/11) lalu di desa tersebut.
Suharyanto yang merupakan perwira tinggi TNI AD berpangkat Letjen Jenderal ini mengatakan, dalam perjalanan menuju lokasi di Desa Aek Garoga, ia mengaku sedih hingga meneteskan air mata atau menangis.
Diketahui, dalam perjalanan menuju lokasi, Suharyanto harus melewati dua desa terdampak lainnya, yakni Desa Batu Godang dan Desa Aek Ngadol.
Kehadirannya di lokasi ini, kata Suharyanto, untuk membantu langsung wilayah tersebut dalam menghadapi bencana yang mengubah lanskap ketiga desa terdampak.
“Kami di Tapanuli ini, untuk membantu. Tidak ada bedanya antara utara, selatan, tengah. Semua sama saja bagi kami, apapun suku, agama, ras. Sama saja bagi kami. Jadi kami turun dengan kekuatan penuh,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan alasan pemerintah belum menetapkan banjir dan tanah longsor di Sumatera sebagai bencana nasional.
Menurut dia, banjir dan tanah longsor di Sumut, Sumbar, dan Aceh masih berada di tingkat provinsi.
Ia menilai bencana di tiga provinsi di Sumatera itu tampak menakutkan karena banyak pemberitaan yang beredar di media sosial.
“Kemarin terkesan tegang karena ramai di media sosial, namun saat kami tiba langsung di lokasi, banyak wilayah yang sudah tidak hujan lagi. Yang paling parah Tapanuli Tengah, tapi wilayah lain relatif lebih baik,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (28/11/2025). ***
NewsRoom.id









