– Komisi IV DPR R menggelar rapat kerja dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau biasa disapa Titiek Soeharto.
Agenda pertemuan tersebut adalah meminta penjelasan Kementerian Kehutanan terkait bencana ekologi di Sumatera yang diperparah dengan aliran banjir yang membawa kayu gelondongan.
Titiek mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi bukan hanya karena faktor cuaca saja, namun menurutnya ada juga faktor kerusakan alam yang membuat bencana tersebut semakin parah.
“Bencana hidrometeorologi di ujung barat Indonesia ini bukan lagi sekedar anomali cuaca. Ini menjadi alarm keras bagi kita semua. Hujan deras akibat siklon tropis sebenarnya merupakan faktor alam, namun ketidakmampuan lahan menahan air akibat hutan yang gundul adalah ulah manusia,” kata Titiek, Kamis (4/12).
“Kita tidak bisa terus menyalahkan curah hujan yang tinggi sementara kita menutup mata terhadap fakta di lapangan.”
–Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto
Titiek menegaskan, Aceh, Sumut, dan Sumbar terhubung dalam satu ekologi yakni Pegunungan Bukit Barisan. Oleh karena itu, ketika ketiga wilayah tersebut dilanda bencana, ada yang tidak beres dengan kondisi alam di sana.
“Bila banjir terjadi secara bersamaan dan berulang, berarti ada yang salah dengan menara air kita di hulu,” ujarnya.
Sementara itu, membuka pemaparannya, Raja Juli mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Kejadian ini juga memacu saya sebagai pimpinan dan pimpinan puncak Kementerian Kehutanan untuk melakukan refleksi dan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan hutan, sehingga kejadian serupa dapat dimitigasi dengan lebih baik di masa depan,” kata Rajul.
NewsRoom.id









