Jam terbang tinggi, namun jarang mendarat di MK

- Redaksi

Kamis, 4 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Anggota Tim Kuasa Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun kembali mengkritisi Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sidang perselisihan pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi atau MK.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Itulah bedanya orang yang jam terbangnya banyak, tapi jarang mendarat di MK. Ya, kita sering mendarat di Mahkamah Konstitusi, kata Refly saat istirahat sidang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024.

Hal itu dikatakannya usai Tim Pembela Prabowo-Gibran keluar dari pintu. Mendengar hal tersebut, anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea hanya tersenyum ke arah kamera sambil memamerkan cincin di jarinya.

Sebelumnya, Hotman mengatakan hal serupa soal jam terbang. Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers bersama awak media saat jeda sidang.

Saat ini keahlian dan pengalaman terbang tinggi tim pengacara 02 benar-benar terbukti, kata Hotman.

Ia mengklaim perdebatan dalam sidang hari ini dimenangkan 100 persen oleh partainya. Ia bahkan menyebut skornya 12-0.

Salah satu pokok gugatannya adalah hasil akhir pemungutan suara cacat karena disebut berasal dari Sirekap palsu. Ternyata yang diumumkan KPU bukan dari Sirekap, melainkan perhitungan manual yang berjenjang, kata Hotman.

Jadi, kata dia, Sirekap bukan pemandunya. Namun perhitungan manual bersifat berjenjang.

Sidang PHPU Pilpres hari ini merupakan sidang keempat. Agenda ini menjadi bukti dari KPU sebagai termohon dan Bawaslu sebagai pemberi informasi. Dalam sidang ini, KPU dan Bawaslu menghadirkan sejumlah ahli dan saksi.

Selain KPU dan Bawaslu, turut hadir pula Tim Kuasa Hukum Anies-Muhaimin selaku perwakilan Pemohon I dan Tim Kuasa Hukum Ganjar-Mahfud selaku Pemohon II. Hadir pula Tim Pembela Prabowo-Gibran selaku pihak terkait.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Deep Learning, model pembelajaran ala Australia yang akan dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu'ti
Prabowo akan mengadakan pertemuan bilateral dan makan malam dengan Presiden Xi Jinping hari ini
Kevin Diks Resmi Memegang Paspor Indonesia, Ini Peluang Naturalisasi Penuh Starting Eleven di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Penayangan Global di Bioskop Ritel Lebih Berdampak Dari Sebelumnya
Nasib keluarga Rafael Alun berada di ujung tanduk dan berpotensi menjadi tersangka TPPU
Reaktor Nuklir Kecil Bisa Menjadi Kunci untuk Mencapai Tujuan Emisi: Apakah AS Siap?
Untuk Hari ke 399… Al-Qassam Terus Menghadapi dan Mengincar Musuh, Tentara dan Kendaraannya
Hamas memuji keputusan Spanyol yang memblokir kapal-kapal yang membawa senjata ke Israel

Berita Terkait

Sabtu, 9 November 2024 - 09:06 WIB

Deep Learning, model pembelajaran ala Australia yang akan dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu'ti

Sabtu, 9 November 2024 - 08:36 WIB

Prabowo akan mengadakan pertemuan bilateral dan makan malam dengan Presiden Xi Jinping hari ini

Sabtu, 9 November 2024 - 08:04 WIB

Kevin Diks Resmi Memegang Paspor Indonesia, Ini Peluang Naturalisasi Penuh Starting Eleven di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sabtu, 9 November 2024 - 07:33 WIB

Penayangan Global di Bioskop Ritel Lebih Berdampak Dari Sebelumnya

Sabtu, 9 November 2024 - 07:02 WIB

Nasib keluarga Rafael Alun berada di ujung tanduk dan berpotensi menjadi tersangka TPPU

Sabtu, 9 November 2024 - 06:00 WIB

Untuk Hari ke 399… Al-Qassam Terus Menghadapi dan Mengincar Musuh, Tentara dan Kendaraannya

Sabtu, 9 November 2024 - 05:29 WIB

Hamas memuji keputusan Spanyol yang memblokir kapal-kapal yang membawa senjata ke Israel

Sabtu, 9 November 2024 - 04:58 WIB

Jadi Tempat Operasi Judol, Rumah Mewah di Cengkareng Digerebek Polisi

Berita Terbaru