NewsRoom.id – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyusul kasus korupsi timah Rp 271 triliun yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Awalnya, Koordinator MAKI Boyamin Saiman ditanya apakah keluarga Jokowi terlibat dalam kasus tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia pun menjawab belum mengetahui dan tidak bisa membuktikan dugaan keterlibatan keluarga Jokowi dalam kasus PT Timah yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.
Saya belum tahu apakah keluarga Jokowi mengetahui hal itu dan saya belum bisa membuktikannya, kata Boyamin, Minggu (7/4/2024).
Boyamin kemudian mengatakan, sejak pemerintahan Jokowi, banyak kebijakan terkait pertumbuhan yang dilanggar.
Pasalnya, menurut Boyamin, pemerintahan Jokowi buruk dan terkesan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur.
Hal ini menyebabkan pengawasan di sektor pertambangan menjadi longgar.
“Sehingga pengawasan di sektor pertambangan menjadi longgar dan terputus-putus,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Boyamin, banyak perusahaan nakal yang memanfaatkan peluang ini, seperti kasus PT Jiwasraya dan kasus Asabri.
Jadi singkatnya, pada masa pemerintahan Jokowi, pengawasannya sangat buruk sehingga banyak orang yang melakukan korupsi besar-besaran, ujarnya.
Sebagai informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa seorang pengusaha berinisial RBS atau RBT sebagai saksi kasus korupsi PT Timah pada Senin (1/4/2024).
Dalam kasus ini, Boyamin menduga RBS merupakan aktor intelektual di balik kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.
Salah satu peran RBS adalah diduga memerintahkan Harvey Moeis dan crazy rich PIK Helena Lim diduga memanipulasi uang hasil korupsi dengan modus CSR.
Tersangka kasus korupsi timah ada 16 orang
Dalam kasus ini, tim penyidik diketahui telah menetapkan 16 tersangka.
Di antaranya pokok bahasan dan obstruksi keadilan (OOJ) alias penghalangan penyidikan.
Para tersangka yang diidentifikasi sebelumnya antara lain pejabat negara seperti M Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) dan pihak swasta, salah satunya Helena Lim.
Berikut daftar lengkapnya;
M Riza Pahlevi Tabrani (MRPT), mantan Direktur Utama PT Timah;
Emindra (EML), Direktur Keuangan PT Timah sejak 2017 hingga 2018
Alwin Albar (ALW), Direktur Operasional 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Bisnis 2019 hingga 2020 di PT Timah.
Tamron alias Aon (TN), Pemilik CV Venus Inti Perkasa (VIP)
Achmad Albani (AA), Manajer Operasional CV VIP
OLEH, Komisaris CV VIP
HT alias ASN, Direktur Utama CV VIP
Rosalina (RL), General Manager PT Tinindo Inter Nusa (TIN)
RI, Direktur Utama PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS)
SG alias AW, pengusaha pertambangan di Pangkalpinang
MBG, pengusaha pertambangan di Pangkalpinang
Suparta (SP), Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT)
Reza Andriansyah (RA), Direktur Pengembangan Bisnis PT RBT
Helena Lim, Manajer PT Quantum Skyline Exchange
Toni Tamsil alias Akhi, adik Tamron (kasus OOJ)
Harvey Moeis, pemegang saham PT Refined Bangka Tin (RBT)
NewsRoom.id