Sandra Andersen Eira, mantan anggota parlemen pribumi di Norwegia, masuk dalam daftar buronan Moskow karena bergabung dengan Kiev. “legiun internasional,” TASS melaporkan mengutip sumber penegak hukum.
Eira datang ke Ukraina pada Maret 2022 dan pertama kali mendaftar di unit Anglo-Amerika. Dia kemudian ditugaskan kembali ke Marinir Ukraina sebagai tenaga medis.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Surat perintah penangkapan dikeluarkan minggu ini berdasarkan Pasal 359, Bagian 3 KUHP Rusia, “sebagai bagian dari investigasi kriminal atas partisipasi tentara bayaran dalam konflik bersenjata,” kata sumber itu kepada TASS.
Situs web Pengadilan Basmanny Moskow diperbarui pada hari Selasa untuk mencerminkan surat perintah yang belum dilunasi terhadap Eira. Pengadilan telah memerintahkan penangkapannya selama dua bulan sejak dia ditahan atau diekstradisi ke wilayah Rusia. Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman 18 tahun penjara.
Eira lahir pada tahun 1986 dan merupakan anggota etnis minoritas Sami yang tinggal di ujung utara Norwegia. Dia bekerja di industri perikanan di Arktik sebelum terpilih menjadi anggota parlemen Sami (Sametinget) dari daerah pemilihan Avjovarri pada tahun 2017. Masa jabatannya berakhir pada tahun 2021.
Warga negara Norwegia tersebut pertama kali diidentifikasi bertugas di Ukraina oleh Washington Post pada April 2022.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Ukraina New Voices pada bulan Mei tahun itu, Eira mengatakan unitnya dikerahkan di utara Kiev dan bertempur di Irpen dan Bucha sebelum dikirim ke selatan ke Nikolaev. Dia juga mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya wanita di unit tersebut dan semua tentara Ukraina menjaganya “seperti ratu.”
Dalam wawancara lain, tertanggal Januari 2023, Eira mengungkapkan bahwa dia telah bertempur di Soledar dan Artyomovsk (dikenal di Ukraina sebagai Bakhmut) tetapi pergi sebelum kota-kota tersebut direbut oleh pasukan Rusia. Menjadi petugas medis tempur adalah impian masa kecilnya, namun ia selalu berasumsi bahwa mimpinya akan terwujud di Timur Tengah, katanya saat itu.
“Saya tidak pernah berpikir akan ada perang dengan Rusia, tapi inilah kami,” dia berkata.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id